Cakrabanten.co.id,- dalam suatu kesempatan mengadakan diskusi tipis-tipis di Kebud Edukatif Agra Dipa. Lokasinya tidak jauh dari kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang di Tigaraksa.
Tempat ini tepatnya bisa disebut Agrowisata, wahana edukasi pertanian perkebunan yang bisa jadi salah satu pilihan menarik untuk dikunjungi, namanya Agra Dipa Kaduagung berlokasi di Kelurahan Kaduagung sekira 1 kilometer dari Kantornya Bupati Tangerang.
Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensial berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya
Pemiliknya Kang Apey (50 thn) warga asli Kp. Bugel Kelurahan Kaduanggung, mencoba berkreativitas di lahan kurang lebih 6 ribuan meter persegi. Selain diperuntukan untuk edukasi pertanian, tempat ini cukup adem dijadikan tempat ngopi dan diskusi, pertemuan kecil atau sekedar santuy sejenak melepas lelah. Saung sederhana dan tempat sholat sudah tersedia. Begitu juga bagi yang mau jajanan seperti idomie, kopi sampai makanan berat telah disediakan warung. Tinggal pesan, maka pesanan akan diantar ke saung tempat kita istirahat.
Seperti biasa, hari-hari libur biasanya tempat ini cukup eamai pengunjungnya. Kebun ini menawarkan dua konsep pertanian hidroponik dan pertanian konvensional. Jadi perpaduan pertanian tradisional dan pertanian teknologi tepat guna. Banyak pihak yang telah belajar di tempat ini. Sebagai etalase ada berbagai macam tanaman sayuran, seperti sesin, kangkung, cabe dll.
Adapun isi diskusi tipis2 dengan antara pimred dengan Pimpinan Umum Cakra Banten Heri Irawan, S. Kom antara lain sbb :
“Pertanian cerdas tidak terlalu terpengaruh kekurangan lahan. Karena kekurangan bisa disulap menjadi kelebihan, maka mereka akan mencari pihak-pihak yang punya lahan. Jika belum punya anggota akan mencari pihak yang mempunyai anggota. Seperti sekolah atau campus. Bagaimana ilmu yang dimiliki tidak hanya digunakan untuk diri sendiri. Tapi langsung disebar ke orang-orang sekitar.” Tandas Herry sambil nyuruput kopi hitam pekat.
Menurutnya, pertanian sungguh pekerjaan sangat mulia. Begitu manusia diciptakan, Nabi Adam dan keterununannya langsung bertani dan beternak. Hingga sekarang, semodern apapun jaman secanggih apapun teknologi manusia tetap butuh makan. Makanan semuanya dari hasil pertanian, seperti padi, sayuran dan umbi umbian.
Lebih dari itu produksi pertanian bukan saja dimanfaatkan oleh manusia, termasuk hewan. Bahkan termasuk beberapa bahan baju dan barang2 lainnya termasuk obat-obatan berasal dari tumbuhan dan produk pertanian.
Mari kita mengasah kepedulian kita kembali ke sektor pertanian sebagai salah satu basis pembangunan nasional. Sebagaimana julukan Negara Kita adalah Negara Pertanian. Jika mau dikembangkan ke negara industri – makan harus berbasis pertanian termasuk di dalammnya perikanan dan peternakan. Sehingga semua kebutuhan yang selama ini diimpor dari negara lain, dapat dipenuhi oleh bangsa sendiri.
Posting Komentar