Menggali Potensi Ekonomi Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tangerang

Ketua Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Kabupaten Tangerang, Agus Hasanudin, ST, bersama tim Redaksi CAKRA Banten, bincang santai di Pusat Kuliner Citra Raya Panongan.



CAKRA Banten, Kab. Tangerang – Kabupaten Tangerang, yang sering kali disebut sebagai Kota Industri, memang dikenal dengan deretan pabrik dan perusahaan besar yang beroperasi di wilayahnya. Namun, realitas yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Tangerang tidak sepenuhnya sejalan dengan label tersebut. Banyak sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Tangerang yang belum berhasil tertampung dan mendapatkan akses ke dunia industri dan perusahaan.



Fenomena ini mengindikasikan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satu solusi yang bisa diambil adalah menggali potensi kewirausahaan di tingkat masyarakat terkecil dan mendasar. Pemberdayaan dan pembinaan kewirausahaan bisa menjadi jalan alternatif untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.



Jazuli, SE, pegiat Properti di Tangerang Raya, kepada Tim Redaksi Tabloid Pendidikan CAKRA Banten dalam bincang santai di Pusat Kuliner Mie Aceh, Citra Raya belum lama ini mengatakan, salah satu strategi dalam menghadapi persaingan kerja, program pelatihan dan pembinaan kewirausahaan harus disosialisasikan secara masif dan merata, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil. 



Pemerintah daerah, bersama dengan berbagai pihak terkait, perlu berkolaborasi untuk menyediakan fasilitas, pendanaan, serta bimbingan teknis bagi para calon wirausahawan. Selain itu, perlu ada pendampingan yang konsisten agar usaha yang dibangun dapat berkembang dan bertahan di tengah persaingan pasar.



Jazuli menambahkan, dengan menggali potensi kewirausahaan, diharapkan akan tercipta banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dapat menyerap tenaga kerja lokal dan menggerakkan roda perekonomian daerah. Tidak hanya itu, usaha-usaha ini juga bisa memberikan nilai tambah pada sumber daya lokal yang ada, sehingga mampu menciptakan produk-produk unggulan khas Kabupaten Tangerang.



Keberhasilan program pemberdayaan kewirausahaan ini tentu memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, Kabupaten Tangerang bisa membuktikan bahwa predikat sebagai Kota Industri tidak hanya tercermin dari deretan pabrik, tetapi juga dari masyarakatnya yang mandiri dan berdaya saing tinggi.



Ditegaskan Jazuli kembali, masa depan Kabupaten Tangerang yang lebih sejahtera dapat terwujud melalui sinergi antara dunia industri dan sektor kewirausahaan. Dengan demikian, seluruh SDM di Tangerang dapat menikmati manfaat dari pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.



Senada dengan keluarga pemilik Yayasan Pendidikan Nurul Ilmi Cikupa tersebut, Mantan Sekda Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, M.Si, pada sesi wawancara dengan Pemimpin Redaksi Tabloid Pendidikan CAKRA Banten, di RM Warung Joglo Tigaraksa menegaskan, Kabupaten Tangerang memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi berbasis masyarakat, yang jika digali secara maksimal, dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat. 



Pesan ini disampaikan dengan tegas oleh Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Rudi Maesyal Rasyid. Menurutnya, potensi lokal yang ada di wilayah ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menciptakan peluang kerja baru dan memberdayakan masyarakat setempat.



Rudi Maesyal menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis masyarakat. "Dengan menggali dan memanfaatkan potensi lokal, kita tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru tetapi juga memperkuat perekonomian daerah," ujarnya. Ia percaya bahwa inisiatif ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang.



Senada dengan Rudi Maesyal, Ketua Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Kabupaten Tangerang, Agus Hasanudin, ST, juga menyuarakan pentingnya kolaborasi berbasis masyarakat. Sebagai pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Topi Bambu Foundation Tangerang, Agus menyadari betul manfaat dari pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan.



"HIPKI Kabupaten Tangerang terus mendorong kolaborasi berbasis masyarakat. Kami percaya bahwa dengan memberikan pelatihan keterampilan yang relevan, masyarakat dapat lebih mandiri dan berdaya saing," kata Agus Hasanudin. Ia menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan oleh LKP Topi Bambu Foundation telah membantu banyak warga Tangerang untuk memperoleh keterampilan baru yang berguna dalam dunia kerja maupun wirausaha.



Agus Hasanudin, ST juga menegaskan, kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat ini merupakan langkah konkret dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tangerang. Dengan menggali potensi ekonomi lokal dan memberikan pelatihan yang tepat, masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi dan menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan.



Kabupaten Tangerang memiliki banyak potensi yang belum tergali secara maksimal, mulai dari sektor pertanian, kerajinan tangan, hingga pariwisata. Dengan pendekatan yang tepat, semua sektor ini dapat dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.



Pesan yang disampaikan oleh Rudi Maesyal dan Agus Hasanudin ini menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam menggali potensi ekonomi berbasis masyarakat. Melalui upaya bersama, Kabupaten Tangerang dapat mencapai kesejahteraan yang lebih merata dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.(Awn)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama