Cakrabanten.co.id, Tangerang,- PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia) Kabupaten Tangerang Selasa (30/07) 2024 telah melaksanakan kegiatan persiapan MUSKAB. Kegiatan dilaksanakan hari Selasa, 29 Juli 2024 yang digelar di Pedompo Jl. Kisamaun No.1 Kota Tangerang, berjalan lancar.
Rencana musyawarah akan dilaksanakan Senin, 12 Agustus 2014 akan dihadiri pengurus PWRI di tempat yang sama. Acara persiapan lebih diarahkan pada dua hal. Pertama eksposes dari tiap pengurus kecamatan, termasuk didalammnya kendala dan aspirasi-aspirasi yang berkembang di tingkat kecamatan.
Hadir Drs. H. Rukman, SH, MM (Sekretaris) H. Hilman, SH, ( Wk. Ket. Bid. Organisasi & Kelembagaan), Drs. H. Ade Ambas ( Wk. Ket. Bid. Dokumentasi dan Umum) dan H. Gimo, S.Sos (Wakil Bendahara).
Ada beberapa catatan dari hasil persiapan tersebut sebagaimana disampaikan sekretaris PWRI Kabupaten Tangerang Drs. H. Rukman, SH, MM, antara lain ; Pelayanan cek kesehatan, sekretariat di tiap kecamatan, pengajian rutin, pembinaan ke tiap kecamatandan bagaimana mendorong rintisan usaha UMKM di tiap kecamatan.
Sementara H. Didi Sutisna, MSi pengurus PWRI Propinsi Banten, ada dua catatan yang bisa disampaikan. Menurutnya ada dua potensi seorang punabakti. Kesatu pengalaman, pengalaman sangat berharga sekali. Ada Ungkapan pengalaman adalah guru terbaik, sering kita dengar. Makna kalimat ini menyampaikan bahwa cara belajar paling tepat adalah dengan merasakan langsung untuk mendapatkan pengalaman.
Kedua, waktu. Waktu salah salah satu sarana ekonomi yang penting. Didi megajak untuk lebih mengisi waktu dengan aktivitas yang dapat meberikan aura positif. Sehingga para purnabahti tetap sehat, bangkit dan sejahtera.
Kedua modal tersebut, tinggal diolah dengan kolaborasi – terutama kerja sama dengan pemerintah daerah dalam menjalankan program menjaga kesehatan rohani dan jasmani.
Berkesempatan H. Hilman, SH Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan memberikan pembekalan. Inti materi yang disampaikan Beliau beri nama “Represing” adalah sbb :
“Pertama, pihaknya mengajak membangun spririt. Pensiun dengan yang aktif, “BETI” (Beda-beda tipis). Sangat tipis – setipis selembar keretas. Ya, bedanya hanya karena selembar SK”, tandas Hilman mengawali sambutannya.
Selanjutnya Beliau menyampaikan ada tiga hal yang bisa dibawa pulang oleh para pensiunan: 1). Ilmu Pengetahuan. Hal-hal seperti fasilitas, tunjangan jabatan dan kekuasaan ditinggalkan. Ilmu pengetahuan ini lah yang akan banyak meberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Jika ilmu pengetahuan kita amalkan, maka illmu pengetahuan akan menjadi ladang ibadah kita. Akan dicatat sebagai kebaikan yang akan menjadi bekal di akherat.
2) Ada ungkapan “pengalaman adalah guru terbaik” kita sudah sering dengar, baik itu dari perkataan orang tua ataupun teman bermain. Makna kalimat ini seolah-olah ingin menyampaikan bahwa cara belajar paling tepat adalah dengan merasakan langsung untuk mendapatkan pengalaman. Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa peristiwa yang dilakukannya dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman dapat diperoleh seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-harinya.
Selama mengabdi kita mendapatkan banyak sekali pengalaman. Dari berbagai dimensi; akademik, komunikasi, dengan atasan, rekan-rekan, mitra kerja, pihak terkait, organisasi dan masyarakat.
3) Jaringan. Selama aktif bekerja kita akan banyak berkomunikasi, bekerja sama dan sama-sama bekerja dengan berbagai pihak baik perorangan, kelompok maupun organisasi.
Hubungan sosial atau jaringan akan membantu kita untuk memenuhi berbagai kebutuhan sosialnya, seperti pengembangkan diri dan organisasi PWRI sebagai lembaga sosial mitra pemerintah.
Diakhir pembeklannya Beliau mengajak, “Ayo kota mainkan; pengetahuan, pengalaman dan jaringan yang kita miliki untuk memajukan PWRI di tingkat kecamatan dan kabupaten”. (Edi Kusmaya, Pimred Cakra Banten)
Posting Komentar