Ketua PGRI Solear, Muhtadin, S.Pd.I : Guru sebagai Teladan dan Nilai Pancasila di Program G3S

Kepala Sekolah SDN Pasanggrahan 2, selaku Ketua PGRI Solear, di dampingi Abdul Basit, S.Pd.I, Guru PAI SDN Pasanggrahan 2 saat menyerahkan santunan yatim kepada sejumlah siswa yatim-piatu.




Sahabat CAKRA! Pada edisi Agustus 2024, Tabloid Pendidikan CAKRA Banten berkesempatan mewawancarai Muhtadin, S.Pd.I, MM, seorang pendidik dengan kontribusi besar di dunia pendidikan Kabupaten Tangerang. Wawancara ini mengungkap perjalanan karier Muhtadin dari guru honorer hingga menjadi Kepala Sekolah, serta pandangannya mengenai program unggulan Gerakan Santri Saba Sakola (GS3).



Muhtadin memulai kariernya sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SDN Munjul Tegal, yang kini dikenal sebagai SDN Pasanggrahan 3. Sambil mengajar, ia juga bekerja di PT. Surya Toto. Setelah delapan tahun menjadi guru honorer, ia dipindahkan ke SDN Pasanggrahan 1 selama tujuh tahun sebelum diangkat menjadi PNS pada tahun 2007. Pada 2018, ia meraih pengalaman berharga sebagai Kepala Sekolah di SDN Solear 1, yang memperluas wawasan dan tanggung jawabnya dalam dunia pendidikan.



Ditegaskan Kepala Sekolah SDN Pasanggraha 2 tersebut, pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Muhtadin, S.Pd.I, MM, selaku Ketua PGRI Kecamatan Solear. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang optimal. Salah satu inisiatif yang didukungnya adalah program Gerakan Santri Saba Sakola (GS3) yang digagas oleh Bakomubin Kabupaten Tangerang. Program ini berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.



Gerakan Santri Saba Sakola (GS3) yang telah dilaunching Sekda Kab. Tangerang di Masjid Agung Al-Amjad pada 29 Juli 2022 lalu, tegas Muhtadin, merupakan langkah konkret dalam memajukan pendidikan agama di kalangan pelajar SD dan SMP di Kabupaten Tangerang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan spiritualitas siswa, serta membangun karakter yang baik. Muhtadin melihat program ini sebagai bentuk kerjasama yang komprehensif antara berbagai elemen masyarakat, yang dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda. Dengan adanya program seperti GS3, diharapkan pelajar dapat memiliki pemahaman agama yang lebih mendalam dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.



Muhtadin yang didampingi Ust. Abdul Basit, S.Pd.I, selaku guru PAI yang telah mengajar di SDN Pasanggrahan selam 20 tahun menjelaskan, bahwa program GS3 bertujuan meningkatkan kedisiplinan ibadah di kalangan pelajar. Meskipun SDN Pasanggrahan 2 adalah sekolah negeri, mayoritas siswanya beragama Islam, sehingga pengajaran nilai-nilai agama sangat ditekankan. Kegiatan seperti sholat berjamaah dan membaca Al-Qur'an setiap hari di sekolah menjadi bagian integral dari pendidikan, dengan tujuan membentuk generasi yang cerdas secara akademis dan berakhlak mulia.



Program GS3, didukung penuh oleh Kabupaten Tangerang, menjadi program unggulan yang diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang religius dan berakhlak mulia. Muhtadin berharap program ini terus berkembang dan diperluas melalui kerjasama erat antara sekolah, keluarga, pemerintah, dan masyarakat.



Dalam konteks program GS3, Muhtadin menekankan peran penting guru sebagai teladan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Guru harus menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam menerapkan nilai-nilai ini, agar siswa dapat belajar dari perilaku positif yang ditunjukkan oleh guru mereka.



Muhtadin berharap program-program seperti GS3 terus berlanjut dan diperkuat. Ia juga berharap adanya pembiasaan ibadah yang lebih konsisten di sekolah-sekolah, seperti sholat dhuha berjamaah dan membaca Al-Qur'an setiap hari, untuk menanamkan nilai-nilai agama yang kuat pada siswa sejak dini. Harapannya adalah agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki bekal moral yang kuat untuk kehidupan sehari-hari.



Wawancara tim redaksi CAKRA Banten bersama Ketua PGRI Kecamatan Solear ini memberikan wawasan mendalam tentang peran guru dalam pendidikan karakter dan religius di sekolah-sekolah Kabupaten Tangerang. Kami berharap artikel ini dapat menginspirasi para pendidik untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik dalam mendidik generasi muda. Terima kasih kepada Bapak Muhtadin atas wawancaranya yang inspiratif, dan semoga sukses selalu menyertai langkah beliau dalam dunia pendidikan.(Awn/Kdr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama