Kolaborasi Literasi ; AGP dan PGRI Latih Pramuka Menulis

Nara sumber dan penyelenggara pelatihan penulis penggita Pramuka, kolaborasi AGP dengan PGRI Kabupaten Tangerang, dari kanan : Ihah Parihah, May Hutabarat, Catur Nurrochman Oktavian dan Nia Kurniasih

Cakrabanten.co.id,- Banyak variasi mengisi perayaan kemerdekan, selain yang bersifat hiburan. Bagi para pendidik tak kan berhenti untuk memperbaiki kompetensi siswa negeri ini. Salah satunya ber-ekspresi dengan berlatih menulis, sebagai bagian dari perwujudan program literasi. Berikut sekelumit cacatan kegiatan tersebut !

Selasa, 13 Agustus 2024 - AGP (Asosisiasi Guru Penulis) dan PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) kembali mengadakan pelatihan menulis. Pelatihan kali ini diberikan kepada para pembina Pramuka yang berada di wilayah Kwartir Cabang Kabupaten Tangerang. Pada saat itu kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Tangerang sedang mengadakan Jambore dalam rangka memperingati hari Pramuka. Jambore diselenggarakan dari tanggal 11 hingga 14 Agustus 2024. 

Berkesempatan narasumber sekaligus Ketua AGP, Catur Nurrochman Oktavian, Sekretaris AGP (Nia Kurniasih), dan Bendahara AGP (Ihah Parihah), memberikan materi kepada para pembina Pramuka tersebut dengan tema, “Tekhnik dan Strategi Menulis Yang Mudah dan Menyenangkan”.

Suasana pelatihan menulis dalam kegiatan Jambore Pramuka di Kabupaten Tangerang

Kolaborasi AGP dengan PGRI dalam pelatihan menulis bagi para pembina Pramuka ini adalah sebuah inisiasi dan ide yang luar biasa dari seorang sekretaris Kwarcab (Kak Dadang). Peserta yang terdiri dari kurang lebih 20 orang pembina perwakilan dari tiap kecamatan, terlihat sangat antusias. Di antara para peserta tersebut bahkan ada yang sudah menjadi seorang penulis di sebuah tabloid Tangerang. 

Sejatinya Pramuka atau Praja Muda Karana adalah seorang pemuda yang suka berkarya. Melalui pelatihan menulis diharapkan selain dapat berguna di masyarakat, seorang Pramuka juga dapat membuat sebuah karya tulis yang dapat diabadikan. Berbagi ide-ide kreatifnya untuk menginspirasi dan dinikmati semua masyarakat terutama di lingkungan pendidikan.

Pramuka yang menulis dan menghasilkan buku, maka semua pengalaman kegiatannya akan terdokumentasikan abadi. Benar kata Pramudya Ananta Toer: "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah, menulis adalah bekerja untuk keabadian". (Meynia)

Editor (Edi Kusmaya, Pemred Cakra Banten)