CAKRA Banten, Kab. Tangerang,- Meskipun baru saja mengalami pergantian pimpinan, pelaksanaan kegiatan Gerakan Santri Saba Sakola (G3S) di SDN Pasanggrahan 4, Kecamatan Solear, Kab. Tangerang, tetap berjalan lancar. Namiroh, S.Pd, yang baru menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah, memulai hari pertamanya memimpin pada Senin, 5 Agustus 2024, setelah serah-terima jabatan dari kepala sekolah sebelumnya, Shartono, S.Pd, pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Pergantian kepemimpinan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di SDN Pasanggrahan 4. Pada Senin, 5 Agustus 2024, tim Gerakan Santri Saba Sakola (G3S) Bakomubin Kab. Tangerang yang berjumlah tiga orang mengunjungi beberapa kelas, khususnya kelas 6, untuk melaksanakan program pembinaan dan pendampingan dalam meningkatkan ibadah siswa, terutama sholat lima waktu dan kemampuan membaca Al-Qur’an.
Mimi Muniroh, S.Pd.I, guru kelas 6 dan satu-satunya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Pasanggrahan 4, menyambut kedatangan tim G3S dengan antusias. "Kehadiran tim ini menjadi angin segar bagi sekolah kami, terutama dalam bidang pendidikan agama yang masih minim jumlah tenaga pengajarnya," ungkap Mimi Muniroh. Ia menjelaskan bahwa sejak ia menjadi guru kelas, tidak ada lagi guru yang secara khusus mengajarkan Pendidikan Agama Islam di setiap kelas.
Program Gerakan Santri Saba Sakola bertujuan memberikan pendampingan dan pembinaan dalam meningkatkan ibadah di kalangan siswa. Kehadiran tim ini sangat membantu, terutama dalam pengawasan dan pembinaan ibadah yang seringkali kurang optimal di rumah. Tidak semua orang tua memiliki waktu dan kemampuan dalam mengawasi pelaksanaan ibadah anak-anaknya.
“Kami mohon maaf, karena Ibu Kepala Sekolah belum hadir pagi ini. Beliau masih menjalankan tugasnya di SDN Solear 1. Baru saja terjadi pergantian kepemimpinan di sekolah kami, dan serah terima jabatan baru dilakukan pada hari Sabtu kemarin. Jadi pagi ini beliau masih bertugas di sana, mungkin siang nanti baru bisa ke sini,” terang Mimi kepada Tim G3S yang didampingi oleh Juru Warta Tabloid Pendidikan CAKRA Banten.
Mimi juga menekankan pentingnya kerjasama antara keluarga, sekolah, guru, murid, masyarakat, dan pemerintah melalui program Gerakan Santri Saba Sakola Bakomubin ini untuk membentuk karakter religius pada anak-anak. Mimi Muniroh berharap program ini bisa berlanjut dalam jangka panjang, tidak hanya satu semester atau satu tahun, tetapi menjadi program yang berkelanjutan. "Semoga penanaman nilai-nilai agama sebagai sumber kehidupan ini terus diutamakan, siapapun pemimpinnya, baik di daerah maupun di sekolah," tambahnya.
Penanaman nilai-nilai agama sejak jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi sangat penting agar tujuan pendidikan dapat terwujud. "Bagaimana bisa tercapai sila kedua, ketiga, keempat, dan kelima jika tahapan pertama yang mendasar, sila pertama, belum tuntas diamalkan," terang Mimi Muniroh kepada juru warta CAKRA Banten.
Pelaksanaan kegiatan Gerakan Santri Saba Sakola di SDN Pasanggrahan 4 menunjukkan bahwa pergantian pimpinan tidak menghalangi jalannya program-program penting yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter siswa.(Edg)
Posting Komentar