CAKRA Banten, Kab. Tangerang – Pendidikan adalah hak fundamental yang harus dinikmati oleh setiap warga masyarakat, termasuk mereka yang kurang beruntung seperti anak yatim, fakir-miskin, dan anak terlantar. Namun, kenyataannya, tidak semua anak mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengejar pendidikan mereka. Banyak dari mereka yang terpaksa putus sekolah karena berbagai alasan, termasuk keterbatasan ekonomi, lingkungan sosial yang kurang mendukung, dan masalah keluarga. Di sinilah peran penting Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam menata harapan masa depan anak-anak putus sekolah.
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Merah Putih, yang dipimpin oleh Ketua PKBM Ade Kuswahyudi, S.Pd., terus berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat khususnya warga putus sekolah. Saat tim Cakra mengunjungi sekretariat PKBM Merah Putih, Ade Kuswahyudi, yang juga Ketua Forum PKBM Kabupaten Tangerang, mengungkapkan apresiasinya terhadap program Pa'kades yang sangat membantu masyarakat putus sekolah.
PKBM Merah Putih Cisoka merupakan lembaga yang didirikan dengan tujuan memberikan kesempatan belajar bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal. Melalui PKBM, anak-anak putus sekolah dapat melanjutkan pendidikan mereka, mendapatkan pelatihan, dan memperoleh sertifikat serta ijazah yang sah. Ini tidak hanya menjadi bukti administrasi keikutsertaan dalam proses pembelajaran, tetapi juga memberikan harapan baru bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Dijelaskan Ade Kuswahyudi, di PKBM Merah Putih, berbagai program pendidikan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat. Program-program ini dirancang untuk fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan para peserta didik. Anak-anak yatim, fakir-miskin, dan anak terlantar yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal dapat mengikuti berbagai program yang disediakan oleh PKBM, mulai dari pendidikan dasar hingga keterampilan vokasional. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap belajar dan mengembangkan potensi diri mereka.
PKBM Merah Putih Cisoka juga berperan dalam memberikan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, para peserta didik tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga keterampilan yang dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Program pelatihan ini mencakup berbagai bidang, mulai dari keterampilan teknis hingga kewirausahaan, yang semuanya dirancang untuk mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja.
Selain itu, PKBM Merah Putih juga memberikan dukungan moral dan sosial kepada anak-anak putus sekolah. Mereka tidak hanya diajarkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga diberikan bimbingan dan motivasi untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada keadaan. Para pendidik di PKBM berperan sebagai mentor dan role model yang membantu membangun kepercayaan diri dan semangat belajar para peserta didik.
Pentingnya peran PKBM ini juga diakui oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Dukungan dan kerjasama antara berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan hak mereka untuk belajar dan berkembang. Melalui PKBM, harapan untuk masa depan yang lebih baik tetap terjaga, bahkan bagi mereka yang berada dalam situasi paling sulit sekalipun.
Dalam menghadapi tantangan pendidikan, PKBM menjadi tumpuan harapan bagi anak-anak putus sekolah. Sebagai lembaga yang melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan menerbitkan sertifikat serta ijazah yang sah, PKBM tidak hanya memberikan akses ke pendidikan, tetapi juga membuka pintu kesempatan untuk masa depan yang lebih cerah. Pendidikan adalah hak setiap warga masyarakat, dan PKBM adalah wujud nyata dari upaya mewujudkan hak tersebut bagi semua anak Indonesia.
"Program Pa'kades ini sangat membantu bagi masyarakat yang putus sekolah. Tinggal ada kemauan dari masyarakat untuk belajar, segala sesuatunya sudah ditanggung oleh pemerintah, dalam hal ini pemerintah desa," ujar Ade Kuswahyudi.
Ade menambahkan bahwa di PKBM Merah Putih, terdapat sekitar 40 peserta didik. Dari pendaftar biasa, terdapat 18 orang yang mengikuti Program Paket B dan 22 orang yang mengikuti Program Paket C. Sementara itu, yang mendaftar melalui program Pa'kades mencapai 50 orang, dengan 10 orang mengikuti Program Paket B dan 40 orang mengikuti Program Paket C. Dari jumlah tersebut, sekitar 32 orang termasuk kategori miskin ekstrem.
"Alhamdulillah, program ini mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Kami berharap dengan adanya program ini, semakin banyak warga yang dapat melanjutkan pendidikan mereka," tutup Ade Kuswahyudi.
Program PKBM Merah Putih Desa Cisoka menunjukkan bahwa dengan dukungan pemerintah dan semangat belajar dari masyarakat, pendidikan bagi warga putus sekolah dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas hidup mereka.(Kdr)
Posting Komentar