SEKOLAH PAUD UNTUK APA?



Penulis : Tetep Bimbing Gunadi (Praktisi Pendidik dan Kependidikan)




Cakrabanten.co.id,- Berdasarkan Wikipedia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah : pembinaan anak dari sejak lahir hingga usia 6 tahun. Pembinaan dilakukan sebagai bantuan perkembangan rohani dan jasmani agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan motorik (Kemampuan gerak tubuh) erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. 



PAUD adalah lembaga pembentukan dan pengembangan karakter, jadi PAUD merupakan sebuah wadah yang disediakan oleh pemerintah dan masyarakat bagi balita untuk mengenal pendidikan, di luar pendidikan rumah. PAUD merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak. Tempat ini menjadi pijakan awal dalam dunia pendidikan sebelum ia menempuh pendidikan-pendidikan selanjutnya



Di PAUD termasuk Kelompok Bermain (Kober) dan Taman Kanak (TK) idealnya hanya dikenalkan huruf dan angka. Tanpa harus dipaksa bisa membaca, bisa menulis dan menghitung (calistung). Alasannya, karena anak usia dini berada pada periode emas. Periode ini, otak akan banyak menyerap apa yang dilihat dan didengar.



Dian Komalasari dan Tuti guru berada di tengah PAUD Qu Roudhotus Sholihin Kadaung Rancagong Legok Kab.Tangerang, saat bermain mengenal alam sekitar.



Sebagaimana disampaikan mantan Mendikbud Mohammad Nuh sampaikan pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Depok beberapa tahun silam. Nuh mengatakan, mengajarkan calistung adalah kewajiban SD, bukan PAUD. Oleh karena itu, anak yang akan masuk sekolah tidak boleh dituntut sudah menguasai calistung, jadi salah kaprah ketika panitia penerimaan siswa baru di SD calon siswanya terlebih dahulu harus bisa baca, nulis dan hitung bahkan untuk mengetahui itu ada test masuk ke SD dengan calistung.



Di PAUD itu bukan masalah bisa baca bisa tulis dan menghitung, sekali lagi ini salah kaprah dan ini berbahaya, orang tua berlomba lomba dan menuntut ketika setelah sekolah PAUD anaknya harus bisa baca , nulis, hitung atau guru SD nya yang berharap harap ketika masuk SD itu anak anak bisa baca bisa tulis bisa hitung padahal pointnya bukan itu dan jangan seperti itu.



Jadi sebenarnya satu tahun di PAUD anak-anak pesertanya diharapkan bisa bagaimana school ready, artinya kesiapan untuk sekolah, kesiapan sekolah itu bukan bisa calistung, tetapi kesiapan untuk memahami instruksi. Misalnya, dia harus siap berada di lingkungan dimana bukan satu-satunya anak yang harus dilayani sendiri. 






Di rumahnya anak manja, anak satu-satunya, anak yang paling kecil atau anak yang paling besar diantara adik-adinya, tetapi disekolah PAUD akan lain dimana dia akan melihat guru atau pembimbingnya yang bukan hanya melayani dirinya tetapi juga melayani yang lain yang sebaya dengan dia. Di sekolah dia akan belajar bersosialisasi, belajar menerima instruksi, dan yang paling penting dia akan belajar penasaran ingin belajar. 



Sekarang kita lihat anak-anak walaupun masih kecil sudah bisa komputer misalnya, mereka itu bisa memahami komputer bukan hasil belajar karena terpaksa atau dipaksa tetapi dia memulai belajar dari rasa penasaran, sehingga mereka jadi bisa. Di PAUD tidak ada kurikulumnya pesertanya harus bisa calistung tetapi bila anak-anak PAUD tanpa dipaksa lalu mereka dengan sendirinya jadi bisa baca, bisa tulis dan bisa menghitung bahkan bisa computer itu adalah karunia hak nya Allah memberi kecerdasan kepada siapa saja yang tak pandang usia. 



Saya menulis ini karena kenyataan di masyarakat ada oknum orang tua dan guru SD yang menuntut bisa calistung kepada lulusan PAUD, semoga tulisan ini menjadi jawaban atas hal itu.Terimakasih @tbg#



Editor : Edi Kusmaya, Cakra Banten

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama