CAKRA Banten, Kab. Tangerang - Kesuksesan tidak datang begitu saja. Dibutuhkan kesungguhan, komitmen, dan kerja keras untuk mencapai impian, seperti yang dialami oleh Alyamaulida Kartika Pertiwi. Siswa putri yang juga merupakan atlet angkat besi ini telah berhasil mengoleksi 9 medali emas dari 4 kejuaraan berbeda. Namun, keberhasilannya bukanlah hasil yang instan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tabloid Pendidikan CAKRA Banten, Alya, begitu ia biasa dipanggil, berbagi kisah perjuangannya. Dari latihan fisik yang berat hingga menjaga pola makan yang disiplin, semua ia jalani dengan tekad yang kuat. “Tidak ada jalan pintas untuk sukses. Setiap kemenangan yang saya raih adalah hasil dari usaha dan pengorbanan yang tak kenal lelah,” ungkap Alya.
Sejak kecil, sejak Ia duduk dibangku kelas dua SDN Gudang, Tigaraksa, Kab. Tangerang, Alya sudah jatuh cinta pada olahraga. Ia melihat angkat besi yang juga ditekuni kedua orang tua dan kakak sulungnya, sebagai tantangan dan peluang untuk mengembangkan diri. Latihan setiap hari sudah menjadi rutinitas baginya, meski sering kali harus mengorbankan waktu bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya.
“Memang tidak mudah, apalagi sebagai pelajar. Saya harus bisa membagi waktu antara belajar dan latihan. Namun, saya percaya bahwa dengan komitmen, apa pun bisa dicapai,” lanjut Alya oftimis.
Kisah Alya mengajarkan bahwa kesuksesan bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba. Dibutuhkan dedikasi, ketekunan, dan keyakinan pada diri sendiri untuk terus maju, meskipun tantangan menghadang.
Setelah meraih medali emas, Alya merasa sangat bersyukur dan bangga dengan pencapaiannya. "Ini semua berkat dukungan keluarga, pelatih, dan teman-teman. Setiap kejuaraan adalah tantangan tersendiri, dan saya selalu berusaha memberikan yang terbaik," ungkap Alya penuh semangat.
Dijelaskan putri kedua pasangangan Albetri, Kepala Sub Bagian Perencanaan Dinas Pendidikan Kab. Tangerang dan istrinya, Kasiyati, mengatur waktu antara latihan angkat besi dan belajar sebagai siswa SMA bukan hal yang mudah, namun Alya mampu melakukannya dengan baik. "Saya sudah terbiasa. Saat di sekolah, saya fokus belajar. Di luar jam sekolah, saya fokus latihan lima kali dalam sepekan," katanya sambil menegaskan bahwa dukungan dari pelatih dan sekolah sangat membantunya.
Momen paling berkesan saat Alya berhasil memecahkan rekor pribadinya dengan mengangkat beban total 211 kg, ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa. "Itu adalah pencapaian terbesar saya, dan semua latihan keras saya terasa terbayar," kenangnya dengan penuh kebanggaan.
Tantangan terbesar yang Alya hadapi adalah menjaga kondisi fisik dan mental. "Kadang, rasa lelah dan cedera datang, tapi saya harus tetap fokus dan termotivasi agar terus berkembang," jelasnya tentang bagaimana ia menjaga semangat untuk terus maju.
Mimpi besar menuju kejuaraan Alya tidak berhenti di sini. Ia bermimpi untuk bisa berpartisipasi dalam kejuaraan internasional, dengan target jangka panjangnya adalah meraih medali di Olimpiade. "Saya ingin membanggakan Indonesia di pentas dunia," tekadnya.
Berakibat Tubuh Pendek
Banyak yang percaya bahwa angkat berat dapat menghambat pertumbuhan tinggi badan, namun hal ini tidak benar menurut Alyamaulida Kartika Pertiwi. Alya, Siswa kelas XI, SMA Atlet Ragunan, Jakarta Selatan, yang kini baru berusia 16 tahun, adalah bukti nyata bahwa olahraga ini tidak mempengaruhi pertumbuhan. Saat ini, Alya memiliki tinggi badan 167 cm dan berat 79 kg, meskipun telah lama menekuni angkat berat sejak usia muda.
Kemampuan Alya dalam mengangkat beban pun luar biasa. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh, Agustus 2024, ia berhasil mengangkat beban seberat 211 kg dan memenangkan medali emas. Prestasi ini membuktikan bahwa angkat berat bukanlah penghalang bagi perkembangan fisik, justru dapat membantu meningkatkan kekuatan dan ketahanan tubuh.
Alya, yang juga merupakan putri kedua dari seorang atlet angkat besi Kab. Tangerang, Albert, menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Daerah agar lebih mendukung perkembangan olahraga angkat besi. Sebagai seorang atlet muda, Alya merasa penting bagi pemerintah untuk memberikan motivasi kepada masyarakat, terutama bagi para atlet, agar lebih bersemangat dalam berlatih dan meraih prestasi.
Menurut Alya, perhatian lebih perlu diberikan pada fasilitas latihan angkat besi. Ia berharap sasana olahraga yang digunakan untuk latihan dapat disiapkan dengan kondisi yang lebih baik—aman, nyaman, tertutup, dan bersih. Hal ini akan sangat membantu para atlet agar bisa fokus dalam berlatih tanpa terganggu oleh lingkungan sekitar.
Alya percaya bahwa dukungan penuh dari pemerintah daerah, terutama dalam memperbaiki fasilitas olahraga, akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi generasi atlet lainnya di Kabupaten Tangerang. Dengan begitu, prestasi olahraga di daerah ini dapat terus berkembang dan membanggakan.
"Saya sangat berterima kasih kepada Dispora Kabupaten Tangerang, KONI Kab. Tangerang, dan BAPOPSI Kab. Tangerang atas dukungan dan support yang luar biasa selama perjalanan karier saya sebagai atlet angkat besi. Berkat dukungan mereka, saya bisa meraih prestasi, termasuk medali emas di kelas 81 kg putri, total angkatan 211 kg pada PON Aceh-Sumut Agustus 2024 lalu. Semoga ke depannya saya bisa terus memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama daerah." Ungkap Alya haru.
Untuk teman-teman yang ingin mengikuti jejaknya, Alya memberikan pesan yang sangat inspiratif. "Jangan takut untuk mencoba dan bermimpi besar. Latihan keras, disiplin, dan tekad adalah kunci utama. Jangan pernah menyerah meskipun rintangan menghadang," katanya penuh motivasi.
Sementara itu, salah seorang guru Alya di SD, sewaktu mendampingi Alya, dalam sesi wawancara bersama tim Redaksi Tabloid Pendidikan CAKRA Banten, di Sasana Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) Cabang Tigaraksa, Desa Gudang, guru dari Alyamaulida Kartika Pertiwi, Diki Otriana, S.Pd, yang masih menjadi guru kelas 4 di SDN Gudang, hingga kini. Diki selalu memberikan motivasi kepada Alya untuk terus berusaha keras dan berlatih dengan tekun, terutama dalam cabang olahraga angkat besi yang menjadi keahliannya.
Alya sudah berhasil mengoleksi empat medali emas dari kejuaraan angkat besi. Meski begitu, Diki selalu mengingatkan Alya untuk tetap rendah hati dan tidak cepat puas. Ia mendorong Alya agar terus meninggikan cita-citanya, bahkan hingga bisa meraih gelar juara di tingkat dunia.
Selain itu, Diki juga menekankan pentingnya menjalankan ibadah dan tetap berbakti kepada orang tua. Ia selalu mengingatkan Alya untuk tidak meninggalkan sholat lima waktu dan senantiasa patuh serta taat kepada kedua orang tuanya, agar kesuksesan yang diraihnya bisa membawa berkah.
Diki Otriana menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang agar terus memberikan perhatian khusus kepada cabang olahraga angkat besi. Menurutnya, dukungan Pemkab sangat penting untuk menjaring dan membina atlet-atlet muda, seperti Alya, yang memiliki potensi besar di bidang ini.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur olahraga, terutama fasilitas untuk latihan angkat besi. Dengan adanya fasilitas yang memadai, Diki yakin semakin banyak atlet muda yang akan bermunculan dan mengharumkan nama Tangerang di tingkat nasional maupun internasional. (Kdr)
Posting Komentar