Pertemuan yang Menginspirasi

 




Oleh: Vera Queen bersama Mugiarni 

(guru pembimbing)





Cakrabanten.co.id,- Pagi itu, mentari menyinari kota dengan hangat. Jalanan menuju gedung tempat diselenggarakannya lomba Festival Lomba Seni (FLS 2) dipenuhi oleh peserta dari berbagai penjuru. Mereka datang dengan harapan besar, menunjukkan bakat dan kemampuan terbaik yang mereka miliki. Di antara mereka, terdapat seorang gadis bernama Nazena yang merasa bersemangat sekaligus gugup. Hari ini, dia akan bertemu dengan banyak orang berbakat, salah satunya adalah Vera Queen, yang namanya sudah dikenal sebagai penyanyi muda berbakat.




Acara dibuka dengan meriah, suara MC menggema di seluruh ruangan, mengundang para peserta untuk mempersiapkan diri. Ketika giliran Vera Queen tampil, Nazena memperhatikan dengan saksama dari barisan penonton. Suara Vera Queen mengalun indah, menggugah perasaan setiap orang yang mendengarnya. Nazena terpesona, tidak hanya oleh suara Vera queen, tetapi juga oleh keberaniannya berdiri di depan penonton yang begitu banyak.




Vera Queen berhasil memukau juri dan penonton dengan penampilannya. Tidak mengherankan ketika namanya disebut sebagai pemenang juara 1. Saat itu, Nazena merasakan perasaan kagum yang mendalam. "Dia tidak hanya berbakat, tetapi juga memiliki karisma yang memukau," pikir Nazena.



Setelah acara selesai, Nazena memberanikan diri untuk menghampiri Vera queen. Mereka berkenalan, dan Nazena menyampaikan rasa kagumnya. "Kamu sungguh luar biasa di atas panggung tadi," kata Nazena dengan senyum.




Vera queen membalas dengan senyum ramah. "Terima kasih. Aku senang bisa tampil dan berbagi musikku dengan orang lain."



Dari percakapan singkat itu, Nazena merasakan bahwa Vera Queen seseorang yang rendah hati meski dengan semua bakat yang dimilikinya. Mereka pun bertukar nomor telepon, berjanji untuk saling mendukung dalam setiap kegiatan kreatif yang akan datang.




Beberapa minggu setelah pertemuan mereka di lomba, Nazena masih teringat akan penampilan Vera queen. Suara merdu Vera queen terus terngiang di benaknya, tetapi ada sesuatu yang lain yang mengusik pikirannya. Nazena memiliki mimpi besar untuk menulis dan menerbitkan buku antologi yang memuat karya-karya dari berbagai penulis muda. Dia tahu, ini bukanlah hal yang mudah, tetapi Nazena merasa bahwa proyek ini sebagai langkah yang tepat untuk memulai karirnya sebagai penulis.




Satu malam, ketika Nazena sedang menulis di kamarnya, sebuah ide muncul. "Bagaimana jika aku mengajak Vera queen untuk berkolaborasi dalam menulis buku ini?" pikirnya. Ide itu semakin kuat dalam benaknya. Dia percaya bahwa bakat Vera queen tidak hanya terbatas pada bernyanyi, tetapi juga bisa berkembang dalam dunia tulis-menulis.




Nazena segera menghubungi Vera queen Dia menyampaikan idenya dengan penuh semangat. "Aku sedang merencanakan untuk menulis buku antologi berjudul Serumpun Bunga Literasi. Aku ingin mengajak kamu untuk ikut menulis di dalamnya. Bagaimana menurutmu?"




Vera Queen, yang saat itu sedang bersantai di kamarnya, terkejut dan sekaligus senang mendengar ide dari Nazena. "Wah, itu ide yang luar biasa, Nazena! Aku selalu menyukai menulis, meskipun selama ini lebih fokus pada musik. Tapi, aku belum pernah berpikir untuk menulis dalam sebuah buku. Ini akan menjadi pengalaman baru buatku," jawab Vera Queen dengan semangat.




Nazena tersenyum lebar mendengar respons Vera. "Aku yakin kamu bisa melakukannya, Vera. Lagipula, menulis adalah cara lain untuk menyampaikan perasaan dan pesan, seperti musik. Kita bisa berkolaborasi dan saling menginspirasi. Serumpun Bunga Literasi akan menjadi wadah bagi kita, dan juga penulis muda lainnya, untuk mengekspresikan diri."




Keduanya kemudian mulai merancang konsep buku tersebut. Nazena mengusulkan agar setiap penulis berkontribusi dengan cerita atau puisi yang mencerminkan perjalanan mereka dalam berkarya, mengatasi tantangan, dan menemukan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Vera Queen setuju, dan ia merasa tema ini sangat cocok dengan perjalanan karirnya sebagai seorang




"Queen setuju, dan ia merasa tema ini sangat cocok dengan perjalanan karirnya sebagai seorang penyanyi muda yang penuh perjuangan.




Hari-hari berlalu dengan cepat. Nazena dan Vera Queen bekerja keras, mengumpulkan karya-karya dari penulis muda lainnya yang mereka kenal melalui berbagai komunitas dan lomba. Vera Queen menulis sebuah puisi yang menceritakan tentang perasaannya saat pertama kali tampil di atas panggung, mengatasi rasa takut dan menjadikannya kekuatan untuk berkarya.




Ketika akhirnya buku Serumpun Bunga Literasi selesai, Nazena dan Vera Queen merasa bangga melihat hasil karya mereka. Buku itu tidak hanya menjadi bukti kreativitas mereka, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak anak muda lainnya untuk berani bermimpi dan mengejar passion mereka.




Pada hari peluncuran buku, Nazena dan Vera Queen berdiri berdampingan di atas panggung, bukan sebagai peserta lomba, tetapi sebagai penulis muda yang berbagi kisah mereka kepada dunia. Mereka menyadari bahwa pertemuan mereka yang tidak terduga di lomba FLS 2 telah membuka pintu untuk sesuatu yang lebih besar—persahabatan dan kolaborasi yang tidak hanya memperkaya hidup mereka sendiri, tetapi juga kehidupan orang-orang di sekitar mereka.




Nazena menyampaikan pidato singkat saat peluncuran buku itu, "Kami berharap Serumpun Bunga Literasi bisa menjadi taman inspirasi bagi siapa pun yang membacanya. Karena setiap bunga di taman ini, setiap karya dalam buku ini, lahir dari mimpi, kerja keras, dan semangat yang tak pernah padam."




Vera Queen menambahkan, "Ini baru permulaan. Kami percaya, masih banyak lagi karya-karya yang akan lahir dari kolaborasi dan persahabatan seperti ini. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung kami. Mari terus berkarya dan menginspirasi."




Tepuk tangan riuh memenuhi ruangan. Nazena dan Vera Queen tersenyum, merasakan kebahagiaan yang mendalam. Mereka telah berhasil mewujudkan mimpi mereka, dan yang lebih penting, mereka telah membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja sama, mereka bisa menciptakan sesuatu yang indah dan berarti.




Hari itu menjadi awal dari banyak kolaborasi kreatif lainnya. Nazena dan Vera Queen terus berkarya, saling mendukung dalam setiap langkah mereka. Dan di setiap halaman Serumpun Bunga Literasi, ada jejak dari pertemuan yang menginspirasi ini, yang akan terus menginspirasi banyak generasi penulis dan seniman muda di masa depan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama