Pada hari yang penuh makna, 15 Oktober 2024, Kecamatan Jambe di Kabupaten Tangerang menjadi saksi berlangsungnya sebuah acara penting dalam dunia pendidikan. Acara tersebut adalah Pengimbasan Optimalisasi Implementasi Kurikulum Merdeka, yang dipusatkan di SDN Daru 3, Kecamatan Jambe. Berkat dukungan dan fasilitasi dari Ibu Nurhasah, S.Pd., selaku Pengawas Korwil Kecamatan Jambe, acara ini terlaksana dengan penuh hikmat dan berjalan sukses.
Kegiatan ini diikuti oleh 17 sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Jambe, dengan setiap sekolah mengirimkan dua perwakilan, yaitu seorang kepala sekolah dan seorang guru penggerak dari komunitas belajar (kombel). Dukungan yang diberikan oleh Ibu Nurhasah, baik secara moral maupun administratif, sangat berperan besar dalam menyukseskan acara ini. Sebagai pengawas, beliau telah memperlihatkan kepedulian yang luar biasa terhadap perkembangan pendidikan di wilayahnya, dengan memberikan ruang dan kesempatan bagi para guru untuk memperkaya diri dengan ilmu dan wawasan baru.
Pengimbasan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka, sebuah kurikulum yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih fleksibel dan relevan dengan perkembangan zaman. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan karakter siswa melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pembelajaran berdiferensiasi yang memungkinkan guru untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
Selama acara berlangsung, peserta disuguhi berbagai materi penting yang akan menjadi bekal dalam mengimplementasikan kurikulum ini di sekolah masing-masing. Salah satu topik utama yang dibahas adalah P5, yang menjadi inti dari Kurikulum Merdeka. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kegiatan sehari-hari siswa, sehingga mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat sebagai pelajar Indonesia. Melalui P5, siswa diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, memiliki jiwa kepemimpinan, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, materi tentang pembelajaran berdiferensiasi juga menjadi topik yang sangat dinanti oleh para peserta. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk merancang proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa. Tidak semua siswa memiliki gaya belajar yang sama, dan dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memberikan perhatian khusus kepada siswa-siswa yang mungkin memerlukan metode pengajaran yang berbeda agar dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Hal ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang memberikan kebebasan bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan proses pembelajaran agar lebih efektif.
Sebagai bagian dari acara ini, komunitas belajar juga mulai terbentuk di wilayah Kecamatan Jambe. Pembentukan komunitas ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program dan agar guru-guru di wilayah ini dapat saling berbagi pengalaman serta terus memperkaya ilmu mereka. Komunitas belajar ini akan menjadi wadah bagi para guru untuk mendiskusikan tantangan yang mereka hadapi di lapangan, mencari solusi bersama, dan saling memberikan dukungan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah masing-masing.
Ibu Mugiarni, S.Pd., seorang guru yang juga menjadi pemateri dalam acara ini, memberikan kenang-kenangan berupa buku antologi cerpen berjudul Serumpun Bunga Literasi kepada para peserta. Buku ini merupakan hasil karya yang mencerminkan semangat literasi di kalangan guru-guru di Kecamatan Jambe. Dengan adanya buku ini, diharapkan semangat literasi semakin tumbuh di lingkungan sekolah, baik di kalangan guru maupun siswa.
Dalam sambutannya, Ibu Nurhasah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam acara ini. Beliau menegaskan bahwa pengimbasan ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah langkah besar untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik di wilayah Kecamatan Jambe. Dengan optimisme yang tinggi, beliau berharap agar semua peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam kegiatan pengimbasan ini dan membawa perubahan positif di sekolah masing-masing.
Di sisi lain, para peserta merasa sangat antusias dengan kegiatan ini. Mereka mengaku bahwa acara pengimbasan ini memberikan banyak wawasan baru yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah mereka. Kepala sekolah dari salah satu sekolah peserta, mengungkapkan rasa syukurnya karena telah diberi kesempatan untuk mengikuti acara ini. Menurutnya, Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan inovatif dalam proses belajar-mengajar, sehingga sangat relevan dengan kebutuhan zaman sekarang.
Acara berlangsung dengan penuh khidmat, ditutup dengan sesi foto bersama yang dipenuhi senyuman dari semua peserta. Para peserta meninggalkan lokasi acara dengan membawa semangat baru dan optimisme untuk terus mengembangkan pendidikan di wilayah mereka.
Dukungan dari Ibu Nurhasah, S.Pd., sebagai pengawas wilayah sangat diapresiasi oleh para peserta. Fasilitasi yang beliau berikan telah membuka pintu bagi para guru dan kepala sekolah untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan pendidikan masa depan dengan penuh kesiapan. Dukungan ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara pengawas, kepala sekolah, dan guru sangat penting dalam membangun kualitas pendidikan yang lebih baik.
Kegiatan ini tidak hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga memberikan inspirasi bagi para guru dan kepala sekolah untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi mereka. Pengimbasan Optimalisasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Kecamatan Jambe bukanlah sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah momentum untuk memperkuat sistem pendidikan yang lebih inklusif dan relevan dengan perkembangan zaman.
"Terima Kasih kepada Ibu Nurhasah, S.Pd., Pengawas Korwil Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang"
Posting Komentar