Melihat dari dekat Sosok H. Ali Taba pendiri Kampung Batik Kemuning Legok Tangerang



Cakrabanten.co.id,- Kabupaten Tangerang sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Jakarta dihuni oleh multi entis, sebagai salah satu wilayah miniatur Indonesia di Jabodetabek – telah lama memiliki ciri khas batik-nya. 



Salah satunya di desain dan diproduksi di Kampung Bantik Kemuning, berada di Desa Kemuning Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang. Padepokan Seni Budaya ini diasuh oleh sang tokoh yang juga penulis film yang hingga kini tayang di televisi swasta. Beliau sangat konsen untuk memajukan masyarakat sekitar, diantaranya dilibatkan dalam seni membatik. Beberapa karya batiknya sudah mendapat hak paten dan menjadi brand Batik Khas Kabupaten Tangerang.  



Karya Seni Batik Kearipan Lokal Kampung Batik Kemuning Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang - bukti bakti inspirasi dan motivasi H. Ali Taba dalam melestarikan sekaligus mengembangkan Budaya Leluhur Banten



Sejak berdirinya pada tahun 1632 Tangerang tidak pernah memiliki tradisi membatik. Batik yang beredar di Tangerang hingga tahun 2010-an adalah batik dari Jawa. Baru pada tahun 2013 dengan terbitnya surat perintah dari Kementerian Dalam Negeri agar setiap daerah memiliki batik khasnya sendiri, Kabupaten Tangerang menggeliat mencari kekhasan batiknya.



Sebagai seniman telah sejak lama tergagas dalam benak untuk membuat motif batik khas Tangerang. Tahun 2007 beberapa desain mulai dibuat terutama motif rambutan Parakan.


2010 motif-motif tersebut mulai diwujudkan dalam bentuk kain batik.



Karya Seni Batik Kearipan Lokal Kampung Batik Kemuning Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang 



Bertepatan dengan instruksi pemerintah tentang batik daerah di Legok telah muncul batik Tangerang khas Legok dengan brand NYIPOHACI dengan motif utama Rambutan Parakan, Kabupaten Tangerang akhirnya meluncurkan 5 motif yang dikenal hingga kini seperti motif Wareng, Kacang Tanah dan bambu.



H. Ali panggilan akrabnya, lahir di Kp. Dukuh Kelurahan Babakan Kec. Legok Kab. Tangerang 10 Juni 1965. Hidup di lingkungan agamis dari keluarga yang hampir semuanya seniman. Hobbynya bertualang ke berbagai pelosok sambil menyelami etnografi, seni dan budaya berbagai daerah. Menyukai semua jenis seni, seni rupa, musik, tari, sastra dan teater.



Semua hobby tersebut mengantarkan dirinya pada dunia broadcast. Bersama kawan-kawan membuat beberapa program tv antara lain : 

1. Lenong Alternatif TPI

2. Ekspedisi Alam Gaib Tv7

3. Ngelenong Nyok (komedi) Trans7

4. Ekspedisi Merah ANtv

5. Ambulan Zig-zag ANtv

6. Jejak-jejak Misterius Trans7

7. Komedi Betawi Trans7

8. Jejak Sufi



Karya Seni Batik Kearipan Lokal Kampung Batik Kemuning Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang


Kegemarannya tersebut, kemudian menjadi pekerjaannya tersebut mengantarnya pada dunia menulis. Pernah aktif di dunia jurnalistik, sudah menulis hampir seribuan naskah komedi dan dokumenter serta menulis beberapa novel.



Sekarang sebagai seniman dan budayawan bersama kawan-kawan aktif di Balai Adat Keariaan Tangerang sebagai ketua. Menulis sejarah Tangerang, menjadi pengajar, serta menggali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Tangerang melalui Kampung Budaya Kemuning, tempat dimana batik khas Tangerang digali, diproduksi dan dikembangkan.



Motif Rambutan Parakan dan merk NYIPOHACI telah dipatenkan sejak 10 tahun lalu. 



NYIPOHACI adalah nama lain dari Dewi Sri (Dewi padi/Kesuburan) yang juga digunakan untuk menyebut matahari yang sama-sama menjadi sumber penghidupan. Digunakannya nama NYIPOHACI sebagai merk batik bernilai filosofi pada penghidupan itu. Diharapkan batik NYIPOHACI yang dikembangkan di Kampung Budaya Kemuning Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang bisa menjadi sumber pemajuan ekonomi masyarakat Legok khususnya dan Tangerang pada umumnya.




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama