Terapi Bahagia Melalui Hoby Bonsai Kelapa Pasca Pensiun

Pimpinan Redaksi Cakra Banten (kanan) Sidak koleksi Bonsai Kelapa Michael Catroks (Kaos Biru)


Oleh : Michael Catroks 
(Anggota Komunitas BCN Kab. Tangerang)



cakrabanten.co.id,- Banyak orang mengatakan dirinya sebagai pengacara, setelah memasuki masa pensiun. Pengangguran banyak acara. Ada juga yang menyatakan pensiunan “Laskar tak berguna”. Padahalnya masa pensiun bisa jadi kesempatan untuk berkarya. Masa pensiun merupakan masa yang bermakna.  Tiba-tiba bisa  jadi MC (Momong Cucu) bagi yang sudah punya, haaa ……!


Sejak pensiun saya coba  pelajari bagaimana membuat bonsai kelapa.  Setelah melihat youtube pameran bonsai kelapa di Bali. Karena penasaran cari-cari tutorial lewat googling dan cukup banyak bermunculan para penghobi bonsai. Dari banyak pilihan,  tertarik Bonsai Kelapa (Bonkla) dengan media air karena bisa melihat perkembangan akar apalagi ditambah Ikan cupang nampak kehidupan diluar hidupku sendiri.


Suatu hari ada seorang penghobi bonkla datang,  sempat melihat bahan-bahan bonkla yang  saya taruh di teras rumah. Ditambah lagi di samping rumah ada kebun, juga ada beberapa pohon kelapa gading. Jadi bahan bonkla cukup banyak. Kemudian Beliau, menyarankan agar bergabung sesama penghobi bonkla, dengan cara masuk jadi anggota cabang komunitas bonsai kelapa di Tangerang sebut BCN (Bonsai Cocos  Nucivera).  Seiring berjalannya waktu, makin sering nonton conten bonkla di youtube pameran dan tutorial hingga menemukan gaya yang paling sreg atau pas dengan karakter pribadi. 


Bonkla minion ditanam di air, salah satu koleksi Michael Catroks


Iseng- iseng berhadiah ikut menghadiri Kopi darat (Kopdar) BCN.  Istilahnya  kumpul-kumpul dengan  komunitas BCN berbagi pengalaman. Seiring bertambahnya bahan baku semakin nambah semangat, untuk menambah inspirasi dan ilmu dalam dunia per-bonkla-an. Poin yang lebih menarik dan bermakna kopdar sebagai ajang tali silahturohmi dengan teman baru karena benar benar jadi temen. 


Setelah berbagai pengalaman dan keterampilan bagaimana cara mensemai, membuat hingga merawat bonkla, dilakukan sambil sruput kopi “nasgitel” panas legi kentel. Tidak jarang kami tertawa kepingkel-pingkel alias terbahak bahak kayak lagunya Godbleesd dengan candaan spontan kadang konyol muncul dari pakdhe atau abang itu ..... banyak anggota yang lucu2.


Acara ngobrol santuy seputar Seni Bonsai Kelapa di kediaman Michael Catroks, Perum Bermis Cisauk Kabupaten Tangerang


Saat mengikuti Hari Ulang Tahun (HUT)  BCN Perdana teman semakin banyak inspirasi pun semakin bertambah. Keberanian bertambah untuk coba ekspresikan dalam bentuk konkret gaya bonkla unik, variasi batu karang dalam media air semakin nambah keindahan hasilnya. 


Seni bonkla semakin luas digemari orang yang kreatif,  cabang BCN juga bertambah signifikan. Sayang ada beberapa event kopdar dan HUT ke2 nggak bisa ikut tapi bisa melihat video2 dari panitia sebagai referensi dan inspiras dalam berkarya. 
Terima kasih sobat BCN pusat dan cabang cabang yang sudah berkarya bahkan meningkatkan nilai jual buah kelapa yg umumnya 1 butir 3 ribu atau 5 ribu bisa jadi ratusan ribu bahkan jutaan luuuurrrssss.


Seni apapun bukan tidak ada kesulitan dan tantangan dalam prosesnya. Ada motto dalam komunitas BCN "Jangan pernah mencoba bila takut gagal". Saya juga mengalami tantangan terutama bahan yang sudah nampak indah tiba2 mati karena hama. Sering terjadi patah bonggol dan mati. Patah bisa juga malah jadi semakin cepat kerdil, walau selang waktu menjadi seakan-akan lama. 


Beruntung saya punya sahabat yang peduli dan kreatif.  Apa yang saya belum paham teknik dan triknya memperindah hasil,  Beliau sering datang atau mampir karena pulang kerja sering lewat gang samping rumah. Syukur puji Tuhan /Allhamdulilah punya sobat seperti Muhlisin saya sebut orangnya. 


Sebagian koleksi Bonkla Michael Catroks di salah satu sudut halaman rumah


Tantangan yang paling berat dalam dunia bonkla adalah perawatan. Tidak begitu terasa pertumbuhan tanaman kelapa lambat tapi ada kalanya tiba-tiba tubuhnya tidak sesuai dengan harapan. Karena banyak factor, jarang disayat atau pruning (istilah).


Saat koleksi masih sedikit kesempatan dan semangat selalu woke. Begitu seabreg bahannya kadang hilang minat entar aja ah eeee bablas sampai gak tersentuh. Ingat akan hasil karya temen-temen yang memenangkan kontes rasa dan minat untuk proses dan program bonkla selalu bertambah apalagi ditemani secangkir kopi. Sruput yuuukkk kopinya lurrsss. 


Saksikan dialog lengkapnya di : 

https://www.youtube.com/watch?v=CMs8u-IevWg&list=PLDXJhFKyIIrFC1Hb5xCuPFwx3My4-Qfqu


Editor : Cakra Banten

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama