Pertemuan Nasional Perempuan PGRI




Oleh : Meynia


"Perempuan adalah pembawa peradaban”
( R.A. Kartini)



cakrabanten.co.id,- Acara Pertemuan Nasional Perempuan PGRI merupakan salah satu kegiatan di dalam Kongres ke-23 PGRI tahun 2024  yang diselenggarakan dari tanggal 1- 3 Maret 2024, dengan tema "Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas".


Acara Pertemuan Nasional Perempuan PGRI tersebut diselenggarakan di Hotel Sahid, yang diikuti oleh sekitar 300 orang ketua, pengurus, dan anggota Perempuan PGRI dari perwakilan setiap Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia. Dari Indonesia Barat hingga Timur.


Acara dihadiri oleh Ketua Umum PB PGRI, Ketua Perempuan PGRI, Ketua Pemberdayaan Perempuan, serta menghadirkan narasumber seorang wanita hebat, Ketua Yayasan Cahaya Guru dan perintis perguruan Al Izhar. Beliau adalah Ibu Henny Supolo Sitepu.


Acara pertemuan tersebut dibagi dalam dua sesi, pertama Talk Show dengan topik Tantangan Kepemimpinan Perempuan dalam Organisasi, dilanjutkan dengan menyusun rencana kegiatan perempuan PGRI ke depan. 


Setelah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Euis Karwati, acara dilanjut dengan Talk Show. Sebagai narasumber, Henny Supolo mengatakan bahwa  perempuan harus saling menghargai. Untuk dapat dihargai, perempuan harus menghargai dirinya sendiri. Saling mendukung dan menguatkan. 



Tantangan perempuan adalah keberanian. Berani untuk menyetop semua pelanggaran dan pelecehan terhadap  perempuan. Berani  menyetop hal-hal yang memperlihatkan upaya merendahkan martabat perempuan. Selain itu, untuk menyehatkan organisasi, sebagai seorang pemimpin, yang sangat penting adalah dengan menjadi pendengar aktif dan dapat mengendalikan diri. Perempuan juga harus mandiri, karena kemerdekaan itu tidak ada jika perempuan tidak mandiri. Demikian paparan yang disampaikan narasumber dalam acara talk show Perempuan PGRI.


Selanjutnya Prof. Dr. Unifah Rosyidi menegaskan bahwa harus ada program yang progresif dari para perempuan bagi kemajuan anak-anak didik kita di lingkungan PGRI serta menciptakan budaya organisasi yang sehat. Untuk menjadi pribadi yang merdeka perempuan harus mandiri. Berani bersikap, dapat mengambil keputusan terhadap apa yang diyakini serta percaya diri. Menurut beliau,  perempuan hebat dan menarik itu adalah perempuan yang  punya pandangan luas, mandiri, serta punya kecakapan dalam memimpin.


Demikian ringkasan materi yang disampaikan dalam acara talk show Pertemuan Nasional Perempuan PGRI.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama