RATU JAIPONG CILIK DARI KARAWANG


Oleh : Maman Abdurahman 



Eno Juwita namanya umurnya baru 11.tahun masi sekolah SD. anak bontot dari 2 bersaudara ini banyak mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun kegiatan di luar sekolah nya dari les bahasa Inggris Paskibra Hinga latihan pencak silat Eno juga ikut kursus menyanyi sampai les tari jaipong juga, ini semua di lakukan Eno atas kemauan sendiri tak ada paksaan dari siapapun karena Eno ingin membuktikan pada ibu bapaknya bahwa Enopun bisa, bisa seperti anak anak yg lainnya bisa membanggakan kedua orang tuanya yg sangat sayang pada dirinya.



Tapi sayang semua yg Eno inginkan tak berjalan seperti yg ada dipikiran nya untuk menjadi seorang penyanyi yg baik dan benar Eno harus berlatih keras untuk menjadi juara,di ajang lomba nyanyi, begitupun menjadi seorang atlit pencak silat Eno harus vocus berlatih untuk mendapatkan medali emas kalau bisa dan Eno sudah membuktikan mendapatkan medali Emas pencak silat sekabupaten Karawang, dan begitupun di sekolah Eno harus terus mencari meluangkan waktunya untuk belajar bahasa Inggris supaya Eno kedepannya tidak ketinggalan dengan teman teman lainya di sekolah yg sudah banyak yang mahir bicara dengan bahasa inggris.



Dan satu lagi kegiatan yg banyak menyita waktunya sekarang ini adalah latihan menari jaipongan karena selain Eno suka dengan Tarian Jaipong ini, Eno yg asli Asal kota Karawang Eno harus bisa harus mahir menjadi seorang penari jaipongan apa lagi kedua orang tua nya sangat mendukung nya Eno harus mahir menguasai Tarian Jaipong ini kalau bukan dirinya dan teman teman lainya yg masi seusianya tidak menguasai Tarian Jaipong yg asli Asal Karawang ini siapa lagi? Eno harus membuktikan bahwasanya Eno pasti bisa dan akan membuktikan bisa membawa piala kemenangan untuk kedua orang tuanya amin..



Tapi sayang semua tak berjalan mulus banyak orang orang yang seperti nya tak suka dengan kehadiran Eno di sangar tempatnya berlatih ini, selalu saja ada yg iri dengan kehadiran Eno di tempat nya latihan ini katanya Eno tak pantas menjadi penari Jaipong karena badannya kaku tak Lues, karena badan Eno seperti laki laki tomboy mana bisa pemain pencak silat menjadi seorang penari gitu beberapa teman temanya bilang dan masi banyak lagi..kata kata yg membuat Eno sedih.



tapi Eno tak perdulikan itu semua berlatih tekun dan vocus itu kuncinya. sehingga beberapa bulan benar saja Eno sudah bisa membuktikan Eno yg belum lama bergabung sudah mahir menguasai semuanya gerak tarian dari pelatih pembimbingnya sehingga Eno yg baru berlatih beberapa bulan latihan sudah naik tingat ke yg lebih mahir meninggalkan teman temanya yg lain yg tertinggal jauh. Eno akan terus berlatihan Supaya menjadi yg terbaik.



Dan puncaknya sekarang Eno sudah di tingkatan yang mahir sudah berlatih bersama kakak kakaknya yg sudah Sekolah SMA. Hanya Eno yang paling kecil Eno sudah meninggalkan teman temanya yg jauh teringat.



Dan predikat Ratu Jaipong cilik yang disematkan pada diri Eno ini yg harus di jaga baik oleh Eno karena Tarian Jaipongan itu mempunyai filosofi yang baik yaitu bukan hanya menari saja, Selain makna gerakan diatas, terdapat juga makna tari Jaipong. Pada biasanya, memberikan gambaran mengenai wanita wanita anak muda Sunda sekarang ini yang tidak pantang menyerah, penuh energik, berani, ramah, genit, lincah, mandiri dan bertanggung jawab, namun tetap menjaga sopan santun nya.



Eno akan menjaga itu kedepannya dan membuktikan pada teman temanya yg pernah membulinya pada dunia dengan prestasi.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama