Daur Ulang Sampah Mulai dari Rumah mudah dan Murah !

 

Media tanam yang sudah diolah dari daur ulang sampah organik rumahan dengan proses permentasi, pot menggunakan barang bekas galon air mineral - siap digunakan berbagai tanaman hias dan produktif lainnya seperti cabe dan lain lain.



Cakrabanten.co.id,- Sebenarnya mengurangi volume sampah dan limbah, bisa dimulai dari rumah tangga dalam skala kecil secara mudah dan sederhana. Hal kecil dan tampak sepele, telah banyak dilakukan oleh perorangan, dan beragai pihak yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Seperti Karang Taruna, lingkungan RT dan RW terutama di daerah perkotaan perumahan. 



Namun dibandingkan dengan jumlah penduduk, langkah kecil ini masih sangat sedikit. Sehingga kita saksikan hampir di setiap kota besar, setiap harinya sampah dan limbah rumah tangga selalu menggunung. 



Pemerintah daerah, hingga saat ini masih belum mampu mengatasi sampah dan limbah rumah tangga. Memang jumlah skalanya kecil, tapi jika dikalikan jutaan rumah tangga – maka volume sampah tetap saja jadi masalah. Apalagi jika ditambah dengan sampah dan limbah industri, lebih parah lagi. 



Persoalannya, mind set dan tingkat kesadaran yang masih rendah. Sebagian dari kita mengambil “sikap” urusan sampah bagian pemerintah. Cukup buang atau bayar iuran selesai persolan !



Bisa dijadikan dengan media tanam pot Bonsai Kelapa



Ada pengalaman sederhana yang bisa kita lakukan. Pertama, memanfaatkan barang-barang bekas salah satunya bekas galong air mineral, untuk dijadikan pot tanaman. Caranya hanya dipotong menjadi dua bagian dengan menggunakan pisau atau gunting. Bagian bawah galong beri posrsi yang lebih besar, agar lebih banyak menampung media tanam. Kemudian bagian bawah diberi lobang, untuk drainase air keluar – jika volumenya berlebih. 



Sementara bagian atas potongan galong, masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kreasi kerajinan, seperti cap lampu dll. 



Media tanah yang digunakan, menggunakan kompos bahan organik – limbah dapur seperti sampah sayuran, nasi basi dan buah-buahan. Bagaimana kalau sampah khewani seperti dari dan olahan. Bisa saja, asal tidak mengandung minyak, karena akan mempersulit proses vermentasi. Catatan bagi yang geli terhadap belatung, sebaiknya tidak menggunakan sampah protein. 



Pengolahan sampah organik untuk dibuat kompos dengan menggunakan barang-barang bekas (galon air dan tonk) bisa juga ember dan karung.



Kedua, manfaatkan sampah dedaunan tanaman halaman yang basah maupun yang kering, sebagai bahan kompos atau dasar media tanam pot-pot tadi. Jadi sampah dedaunan tidak dibuah, tapi dimanfaatkan juga untuk pupuk. Termasuk bahan tanah aus sisa tanaman yang ada di pot yang sudah keras, atau habis nutrisinya. Jadikan tanah tersebut buat campuran. 



Ketiga, buat instalasi sederhana pengolahan sampah organik untuk dibuat kompos. Menggunakan barang-barang bekas seperti ember, tonk atau karung. Jangan lupa beli bakteri sebagai pasukan penghancur sampah organik. 



Tanaman cabe menggunakan pupuk organik limbah rumah tangga dengan pot bekas galon mineral, jika ingin lebih keren bisa dicat sesuai selera



Keempat, bila ingin lebih bagus siapkan sekam padi untuk pencapur media kompos dan tanah. Kalau ingin tampil keren, pot-pot dari bekas galong air miniral tadi bisa dicat warna hijau agar lebih googreen. 



Naah, pot-pot tadi siap tanam dengan aneka tanaman sayuran antara lain cabe, sesin, tomat,  kangkung, tanaman hias dan bonsai kelapa. Selamat mencoba !



Penulis : Edi Kusmaya, M.Pd (pimred Cakra Banten)



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama