Sedikit Panduan Belajar Menulis

Dok. Cakra Banten 


Artikel : Rumondang Sianturi, S.Pd
(Kepala Sekolah di TK/KB Tiara Veritas)


Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan pada suatu media dengan menggunakan aksara (Wikipedia). Menulis juga bisa disebut menuangkan apa yang ada di dalam perasaan dan pikiran ke dalam catatan atau tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang memunculkan kreativitas penulisnya. 


Tujuan umum yang diharapkan seorang penulis, agar tulisan yang dibuat dapat dimengerti, dipahami oleh pembacanya.


Tujuan menulis, dapat dikategorikan dalam beberapa hal seperti ;


1. Pemberitahuan kepada orang banyak 
2. Mengekspresikan perasaan dan pikiran 
3. Memberi hiburan dan keyakinan pada pembaca 
4. Menceritakan pengalaman atau kejadian yang dialami penulis.


Bagi penulis sendiri manfaat menulis adalah melalui tulisannya penulis dapat mengenal, menggali potensi diri serta dapat memperluas wawasan, karena dengan menulis akan timbul rasa ingin tahu yang besar, timbul ide yang baru serta dapat mengurangi kepenatan pikiran.


Seringkali kita mampu bercerita banyak hal, kita punya banyak ide namun belum tentu kita bisa menuangkannya kedalam tulisan, ketika mulai menulis terkadang kita mengalami kehilangan gagasan dan tidak mampu melanjutkan pikiran tersebut. Maka jika seseorang ingin menulis hendaklah terlebih dahulu mengetahui dan memahami langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menulis.


1. Pilih Tema atau judul.
Berupa gagasan, pemikiran dan ide yang sipatnya masih abstrak dan umum. Tuangkan dalam rumusan kalimat pernyataan atau pertanyaan. Teknisnya bisa dalam bentuk rumusan kalimat, ataupu poin-poinnya saja (kata kunci). Ada juga penulis yang menentukan judul sebagai tema. Tak ada masalah, yang penting kita tidak kehilangan pokok pokiran yang sudah dituangkan dalam rumusan rangkai kalimat.


2. Tentukan judul.
Judul yang menarik akan membuat para pembaca memiliki rasa ingin tahu tentang isi tulisan atau judul tersebut mampu menarik minat baca/ selera pembaca. Hindari memberi judul yang panjang dan bertele-tele. Judul yang simple, menarik dan atraktif kadang bisa menggelitik rasa ingin tahu calon pembaca.


3. Ketahui peristiwanya.
Peristiwa atau kejadian yang dipaparkan mestinya harus jelas diketahui sumber, tempat, waktunya sehingga mudah dipahami.


4. Susun kerangkanya.
Kerangka tulisan harus rapi, singkat, padat dan jelas. Seperti kita bikin daftar isi, bedanya daftar isi dibuat sesudah tulisan itu selesai, maka kerangka karangan – disusun sebelum menjabarkan tulisan. Jadi semacam kompas, atau rambu-rambu agar kita menulis mengikuti alur yang telah disusun sebelumnya. Pedoman tersebut, juga akan menuntun kita secara sistematis dan tidak keluar dari isi masalah.


5. Kembangkan ide.
Setelah semuanya sudah tersusun, kembangkanlah dengan ide-ide yang bagus sampai tercapai tulisan yang dimaksud. Mengembangkan gagasan, sama halnya seperti kita akan membuat bangunan. Rumah misalnya. Perlu bahan, literature, data, informasi dan pendapat para ahli atau sumber yang bisa dipercaya serta relevan dengan pokok persoalan yang telah kita susun sebelumnya.


6. Mulailah menulis
Saat menulis, gunakan bahasa dan tulisan yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Pada umumnya untuk mengembangkan tulisan, banyak yang menggunakan rumus 5 W 1 H, yaitu Who, What, Where, Whene, Why and How.

Berbagai jenis-jenis tulisan, antara lain : Makalah, Paper, Thesis, Desertasi, Berita, Opini, Essay atau Artikel, Cerpen, Puisi dll. Bisa juga dikatagorikan, tulisan Ilmiah dan Fiski. Dapat juga perpaduan diantara bentuk dan jenis tulisan tadi, belum ada batasan secara jelas. Apapaun jenis tulisan pada prinsipnya ada persamaan.





Editor : Redaksi Cakra Banten 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama