BIROKRAT MENULIS "Mengenal Lebih Dekat Dadang Sudrajat, Penulis Buku Memimpin dengan Gaya Pelangi"

Foto Dadang Sudrajat.


Oleh: Ihah Parihah, M.Pd
(Guru Kontributor Penulis Cakra Banten)


Menulis itu bisa dilakukan oleh siapa saja, mulai dari pelajar, ibu rumah tangga, petani, apalagi seorang guru. Kegiatan menulis bagi seorang guru seperti makanan sehari-hari. Karena tuntutan administrasi mengharuskan guru piawai dalam hal menulis. Mulai dari membuat rancangan pembelajaran, membuat jurnal harian, laporan penelitian, atau administrasi lainnya yang membutuhkan keterampilan menulis. Jadi tidak aneh jika banyak guru yang juga berprofesi sebagai penulis. 


Fenomena sekarang adalah lahirnya banyak penulis dari kalangan birokrat. Diantara kesibukan mengurus rakyat, ternyata banyak pejabat yang melahirkan karya bahkan hingga menerbitkan sebuah buku. Sebut saja Dadang Sudrajat, M. Si yang baru saja meluncurkan buku pertanmanya bertajuk Memimpin dengan Gaya Pelangi (Jejak Pengabdian di Gerbang Pantura) bulan Agustus 2021. 


Dadang Sudrajat lahir di Banda Aceh, 1 Januari 1975, seorang Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Tangerang, memiliki istri bernama Dini Lisniawati dan tiga orang anak. Tiara Putri Rahmakira, Fakih Topaz Sudrajat dan Dinar Putri Jasmine. Penulis bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang, Perum Puri Permai I Blok D 4 No.2 Desa Pete Kecamatan Tigaraksa, Tangerang ‐ Banten.   
    
   
Rekam jejak pengabdian penulis pada pemerintah daerah dimulai dari menjadi tenaga honorer pada Subag Protokol pada tahun 1996 dan mendapatkan kesempatan bertugas sebagai ajudan Bupati Tangerang H. Agus Djunara periode (1998‐2003). Dalam perjalanan karier, penulis mendapat kesempatan menjadi PNS/ASN pada tahun 2002 dengan memulai pangkat pertama Penata Muda Golongan III/a dan ditempatkan pertama kalinya pada bagian umum. Pernah menjadi sekretaris pribadi Sekda Bapak Drs. H. Obun Burhanudin dan Bapak Drs. H. Nanang Komara. 


Beberapa tempat tugas selama menjadi staf pelaksana pada Pemerintah Daerah sebagai staf pada bagian umum setda, staf pelaksana pada Dinas Bangunan sebagai pengawas lapangan, mendapat kesempatan bertugas pada badan Diklat dan Litbang Kabupaten Tangerang, Staf pada Bagian Otonomi Desa bersama beberapa Kepala Bagian OTDES yakni Pak Drs. Hery Heryanto, M.Si., Pak Drs. H. Uyung Mulyadi, M.Si. dan Drs. H. Aziz Gunawan, M.M. Dalam perjalanan karier struktural, pertama kali menjabat sebagai Lurah Pakuhaji (2008‐2010), menjadi kasubag kekayaan Desa Setda tahun (2010‐2011) saat itu penulis menjabat sebagai Plh. Lurah Pakuhaji selama 1 tahun setelah sebelumnya menjabat Lurah definitif, penah menjabat Kasubag Umum dan Kepegawaian Disnaker pada tahun 2011 selama 10 bulan, menjadi Lurah Mekar Bakti (2011‐2012), kemudian berpindah menjadi Lurah Kelapa Dua (2012‐2015). 


Pada tahun 2016 menjadi Kasubag Kesra pada Bagian Pemerintahan Setda dan mendapatkan kesempatan pertama dipromosikan menjadi Sekretaris Kecamatan Kresek pada tahun 2017, berlanjut mendapatkan tugas baru pada Kecamatan Panongan (2018‐2019). Saat ini penulis menjabat Camat Sepatan (2019‐2021). Penulis berlatar belakang anak kampung yang sebelumnya pernah tinggal di asrama tentara. Ayahnya seorang tentara yang bertugas di Banda Aceh. Penulis sempat bersekolah di TK di Banda Aceh, SDN Sepatan saat kelas 3 SD. Sebelumnya penulis sempat bersekolah di SD Inpres Kota Banda Aceh dan lulus di SDN VI Sepatan karena sekolahnya mengalami pemekaran.   


Dadang Sudrajat melanjutkan di SMPN Sepatan dan jenjang pendidikan SLTA di STM YUPPENTEK I Tangerang dengan jurusan Bangunan. Lulus sekolah pernah kuliah di Universitas Terbuka walau tidak sampai lulus dan mencoba kuliah di UNIS Tangerang (1998 hingga lulus tahun 2002) saat itu mendapatkan kesempatan diterima menjadi CPNS. Jenjang pendidikan pascasarjana ditempunya pada tahun 2002‐2004 di STIE Widya Jayakarta Jakarta dan mengikuti pascasarjana kedua di Universitas Pramita Indonesia di Tangerang selama dua tahun dan lulus pada tahun 2014.  


Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesi, Dadang ditugaskan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang menempuh Pendidikan Kepamongprajaan di Kampus IPDN Cilandak pada tahun 2018 selama sembilan bulan dengan predikat kelululusan cum laude dan terbaik peringkat empat dalam satu angkatan kuliah profesi. 


Adapun untuk pengabdian di luar kepemerintahan, Dadang mengikuti beberapa organisasi sejak kecil. Pernah menjadi PRATAMA atau Pemimpin regu Utama di SD, Ketua OSIS STM YUPPENTEK I Tangerang (1992‐1993), Sekretaris Dewan Kerja Cabang Pramuka T & D Kab. Tangerang (1994‐ 1997), Dewan Mahasiswa UNIS Tangerang (2001‐2002), Sekretaris Senat Mahasiswa Fisip Unis Tangerang (2001‐ 2002), Ketua Dewan Kerja Cabang Pramuka Penegak dan Pandega Periode (1997‐2000), Wakil Sekretaris KNPI Kabupaten Tangerang (2002‐2005), Wakil Sekretaris FKPPI Kab. Tangerang (2001‐2006), PB Ancab Pramuka Kwarcab Tangerang (2001‐2005), Ketua Drum Corps Gita Bhakti Pramuka (2001‐2005), Wakil Ketua Koprs Musik Pemda Kabupaten Tangerang (2001‐2005), Andalan Cabang Kwarcab Kab. Tangerang (2005‐2007), Sekretaris Kwartir Cabang Kab. Tangerang (2005‐2010), Wakil Ketua GM FKPPI 27‐06 Kabupaten Tangerang (2009‐2014), Sekretaris Kwarcab Kabupaten Tangerang (2011‐2016), Ketua Pengcab Persatuan Panahan Indonesia ‐ Kabupaten Tangerang (2014‐2018), Pembina Asosiasi Pelaku Ekonomi (ASPEK) Kabupaten Tangerang, Sekretaris Kwarcab Kabupaten Tangerang (2016‐ 2021), Ketua Pengcab Panahan Kabupaten Tangerang (2018‐ 2022) dan saat ini menjadi pembina Katalog Produk UMKM Kecamatan Sepatan.   


Buku ini berisi rekam jejak beliau dalam memimpin wilayah Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang dengan program kerja terstruktur yang membuahkan prestasi hingga tingkat provinsi. Gaya kepemimpinan pelangi (keberagaman dan keindahan) melalui pendekatan humanis melahirkan Kecamatan Sepatan sebagai role model keberhasilan pembangunan di Kabupaten Tangerang.


Menurutnya mengemban amanah sebagai pemimpin di wilayah strategis Kabupaten Tangerang adalah tugas besar. Kecamatan Sepatan tanah leluhur tempat beliau menghabiskan masa kecil dan remaja. Tumbuh di tengah persawahan luas dengan masyarakat petani yang bersahaja. Kondisi Sepatan kini tidak lagi sama seperti dahulu. Wilayah ini menjadi pusat pertumbuhan dengan kemajemukan penduduk dan potensinya. Tidak salah bila Sepatan disebut sebagai “Pintu Gerbang Tangerang Utara”. Seperti pelangi, saling terpadu, bersinergi, lalu berujung indah. Begitulah konsep kepemimpinan di wilayah yang sedang bertumbuh dengan kemajemukan masyarakatnya. 


Perjalanan kepemimpinan dituliskan disela kesibukan dalam bertgas. Pencapaian sampai saat ini merupakan proses perjalanan yang panjang, tahap demi tahap, dari waktu ke waktu telah dilalui dengan harapan mencari rida dan kebermanfaatan hidup. Buku yang dapat menginspirasi birokrat lain untuk menuliskan sejarahnya sendiri sebagai warisan untuk generasi mendatang. Keberadaan Birokrat Menulis tentu akan menjadi oase di tengah gersangnya kepercayaan masyarakat pada kredibilitas seorang pejabat. Sebuah tulisan akan menjembatani interaksi komunikasi efektif dalam dinamisasi pemerintahan.



Editor : Redaksi Cakra Banten 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama