Ekonomi Kreatif ; MEMBANGUN JIWA WIRA USAHA (ENTREPREUNERSHIP)

Foto Nina Kurniawati 


Oleh : Nina Kurniawati 
(Penggiat Ekonomi Kreatif, tinggal di serang Banten)


Pemberdayaan dan jiwa wira usaha tak dapat dipisahkan satu sama lain, karena saling berkaitan dalam upaya membentuk perubahan sikap dan prilaku menuju kemandirian.


PEMBERDAYAAN merupakan suatu proses pembelajaran baik itu pelatihan, magang, kunjungan lapangan dan sebagainya - dalam upaya menambah pengetahuan dan ketrampilan peserta didik atau masyarakat yang menjadi klien binaan.


WIRA USAHA atau dikenal dengan ENTREPREUNERSHIP merupakan suatu hasil, dari proses pembelajaran yang membentuk sikap dan prilaku seseorang menjadi tangguh, ulet, kreatif, inovatif, berorientasi masa depan, jeli menangkap peluang, berani mengambil resiko, bertanggung jawab, dan sebagainya.  Membentuk jiwa MANDIRI dan bermanfaat bagi yang lainnya.


Produk Kurnia Kreasindo


JIWA WIRA USAHA atau entrepreunership bagi seseorang sangatlah di perlukan, apalagi saat ini era globalisasi dan digitalisasi,  yang begitu cepat berkembang sehingga membutuhkan bekal pengetahuan dan ketrampilan yang memadai. Pendidikan harus mengarah pada aspek pengetahuan, sekap dan keterampilan. 


KEMANDIRIAN, merupakan hasil dari pembentukan jiwa entrepreunership, yaitu apabila seseorang sudah bisa membuat rangkaian dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan secara berkala apa yang telah dilakukannya.  Artinya ;

• Merencanakan suatu kegiatan yang terukur dan terarah, 

• melaksanakan kegiatan secara periodik dan menghasilkan,   

• melaporkan hasil kegiatan secara rinci (input – proses – output).


Apabila berkaitan dengan perniagaan maka hasil akhir pelaporan (laba/rugi). Dapat disimpulkan bahwa,  jiwa wira usaha / Entrepreunership membuat seseorang lebih tertib dan teratur dalam menjalankan suatu kegiatan. Ciri seseorang mempunyai jiwa kewirausahan, sebagaimana disampaikan sebelumnya diantaranya ; 

• Tangguh, seorang wirausaha akan terus berjuang bagaimana menghasilkan yang terbaik.

• Ulet, berusaha terus pantang menyerah mencapai tujuan.

• Kreatif, mempunyai ide-ide baru atau gagasan sehingga diminati banyak orang.
 
• Inovatif,  mengembangkan terus ide-ide dan gagasan hingga menghasilkan yang terbaik.

• Berorietasi pada masa depan, apa yang dihasilkan diupayakan berkelanjutan hingga bisa mengahasilkan income bahkan keuntungan dari usahanya.

• Jeli menangkap peluang, misalnya ketika saat  pandemic Covid 19 seorang wira usaha dia akan langsung berfikir bagaimana membuat masker dan menjualnya.

• Berani menanggung resiko, dia belum tahu dengan membuat masker dia akan untung atau rugi - namun dengan penuh percaya kenyakinan berani mengambil resiko mengeluarkan modal buat masker padahal belum tahu untung atau rugi.

• Bertanggung jawab, bisa membuat laporan apa yang telah dikerjakannya dari input – proses – output.  Sehingga bisa diketahui, apa yang perlu diperbaiki atau dikembangkan dalam usahanya sehingga bisa berkembang.


Brend Kunia Kreasindo


Masih banyak lagi ciri-ciri jiwa wira usaha yang tanpa sadari ada diri kita,  yang perlu kita kembangkan agar menjadi pribadi berkualitas dan mandiri.
Oleh sebab itu proses pendidikan,  penekanannya bukan hanya pengetahuan saja, harus lebih menitikberatkan pada  peningkatan keterampilan sesuai minat dan bakat perlu dikuasai.


Saat ini Ekonomi Kreatif dikembangkan menjadi 17 bidang pengembang ; permainan, arsitektur, desain Interior, music, seni rupa, desain produk, vasion, kuliner, film, animasi, video, fotografi, desain komunikasi visual, televise, radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, aplikasi dll.


Mari kita sama-samakan kembangkan jiwa wira usaha kita masuk bidang manakah dalam Ekonomi Kreatif?
Wira Usaha yang handal bisa menghasilkan, good produk: produk yang baik, good place: tempat produksi yang memadai, good looking: baik untuk dilihat, good taste: cita rasa yang enak, good price: harga yang memadai/ terjangkau.


Editor : Edi Kusmaya 
(Pimred Cakra Banten)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama