Putus Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue, Warga Blok A Kirana - Batara Gandeng Caleg PKS Lakukan Fogging

Sosialisasi dan edukasi pencegahan penularan nyamuk DBD, di Peruk Taman Kirana Surya.



Kab. Tangerang, CAKRA Banten--Sebagai salah satu bentuk kewaspadaan terhadap munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue warga masyarakat Blok A Taman Kirana Surya dan Blok A Perum Kota Batara, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear Kab. Tangerang, Kamis/28/12/2023, melakukan fogging atau pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk, khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 


Ketua RT. 01/RW. 10 Perum Taman Kirana Surya, Sutrisno, dalam sambutannya, sebelum kegiatan fogging di lingkungan RT 01/RW. 10 yang dipimpinnya mengatakan, saat ini di lingkuannya dimungkinkan sudah terjadi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) indikasi tersebut nampak dari adanya enam orang warganya yang sudah menjadi korban keganasan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD tersebut, di mana salah seorang di antaranya telah meninggal dunia, sementara terdapat empat orang sedang dirawat di Ruah Sakit dan satu orang sudah di rawat di rumah, setelah menjalani perawata di rumah sakit.


Sementara Ketua Rukun Warga 10, Perum Taman Kirana Surya – Perum Kota Batara, Marjuki, saat memberikan sambutan di hadapan warganya Ia mengatakan, salah satu upaya untuk mencegah terjadinya demam berdarah dengue atau DBD Pengurus lingkungan Blok A Perum Taman Kirana dan Blok A Perum Kota Batara bersama Kader Kades Desa Pasanggahan beserta Bunda PKK Desa Pasanggrahan melakukan fogging di Blok A Perum Kirana yang terdampak DBD karena di wilayah tersebut sudah ada korban, bahkan di antaranya sudah ada yang meningal dunia.


“Kita ambil hikmahnya dari musibah yang di alami saudara kita di Blok A ini, sehingga kita bisa saling bersilaturahmi dan mendapatkan pengetahuan dan arahan, tentang bagaimana mengantisipasi dari penularan nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue di lingkungan kita,” terang Marjuki.


Ia menambahkan, bahwa nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue, dalam mencari korban tidak hanya menyasar rumah yang kumuh dan kotor semata, karena nyamuk Demam Berdarah Dengue bisa bisa meyebar hingga 100 meter dari tempat perkembagbiakannya. Marjuki juga berharap para petugas terkait dapat mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan untuk memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD.


"Sarang nyamuk tersebut hendaknya diberantas dengan segera agar tidak menimbulkan DBD. Oleh sebab itu, biasakan perilaku hidup sehat dengan lingkungan yang bersih," Tuturnya.


Kepada juru warta CAKRA Banten, Bunda PKK Desa Pasanggrahan, Umul Masrifah (43 Tahun), yang merupakan isteri Kepala Desa Pasanggrahan, Agus Setyantoro, saat mendampingi Kader Desa Pasanggrahan dalam sosialisasi antisipasi penyebaran penularan nyamuk spesifik Aedes aegypti, Dia menyampaikan biasanya nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue dapat ditemukan di tumpukan sampah ataupun genangan air. 


Dibutuhkan upaya strategis untuk mengatasi dampak tindakan pengendalian DBD dengan fogging atau pengasapan, mengingat tindakan tersebut tetap dilakukan terutama pada saat ditemukan kasus DBD dan atas rekomendasi hasil penyelidikan epidemiologi (PE).


“Saya mewakili masyarakat Desa Pasanggrahan mengucapkan banyak terima kasih kepada Caleg-Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bapak Asrianto, yang akan maju sebagai Calon Anggota Legislatif, DPRD Kab. Tangerang, dan Mas Romi, yang putra daerah asli Perum Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, yang akan maju sebagi Caleg DPRD Provinsi Banten, atas kesigapan mereka berdua, melakukan fogging di wilayah Blok A Taman Kirana dan Kota Batara, semoga dengan tindakan fogging yang dilakukan besama warga dan pihak Puskesmas Solear bisa memutus mata-rantai penyebaran nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa Pasanggrahan,” pungkasnya.


Kader Posyandu, Intan, saat mensosialisasikan dan mengedukasi pencegahan DBD.


Sementara salah seorang Kader Posyandu Desa Pasanggrahan, Intan Nazwa Saragih, saat memberikan sosialisasi dan edukasi dalam mengatasi penularan nyamuk spesifik Aedes aegypti kepada masyarakat di sekitar Blok A-1 dan Blok A-2 Perum Taman Kirana, mengatakan, Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) pada musim hujan ini, mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap harinya.


Karenanya, menurut Kader Desa Pasanggraha ini, sebaiknya masyakat secara bersama-sama melakukan pencegahan sejak awal, agar nantinya dapat terhindar dari penyakit yang bisa menyebabkan kematian ini. 


Sejumlah tindakan harus segera dilakukan apa bila di salah satu tempat sudah dinyatakan terjadi penyebaran nyamuk spesifik Aedes aegypti, di antaranya Pertama, membersihkan bak mandi seminggu sekali. Hal demikian dakarenakan air merupakan tempat berkembang biak nyamuk, maka dari itu sebaiknya rajin membersihkan bak mandi karena nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air. Setidaknya paling sedikit, membersihkan bak mandi seminggu sekali, agar dapat memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti.


Kedua, memperhatikan media penampung air di dalam rumah. Ember, baskom berisi air, vas bunga dan tempat lainnya yang berisi air merupakan tempat yang sering kali menjadi sarang nyamuk. Sebaiknya perhatikan kebersihan tempat-tempat berisi air tersebut dengan membersihkannya secara rutin, setidaknya dua minggu sekali, untuk mencegah munculnya nyamuk aedes aegypti.
Langkah Ketiga, jangan terlalu lama menumpuk dan menggantung pakaian. Kebiasaan menumpuk dan menggantung pakaian yang kotor dalam waktu yang lama, menurut Intan, yang akrab disapa Mamah Zidan ini, kebiasaan buruk menggantung pakaian dalam waktu lama akan memicu banyak nyamuk yang berkeliaran, salah satunya yaitu nyamuk aedes aegypti.


“Nyamuk menyukai aroma tubuh manusia, oleh karena itu sebaiknya hindari kebiasaan suka menumpuk dan menggantung pakaian yang kotor tersebut. Jika ingin menggantung pakaian yang baru dikenakan, gantung saja pada tempat yang bersih dan tertutup, agar terhindar dari jangkauan nyamuk,” pungkas Intan Nazwa Saragih.


Rommy, Caleg PKS bersama Ketua RW 10, Marjuki

Sedangkan Rommy Hidayatul Alaika, Caleg Provinsi Banten Nomor Urut 8, yang diusung Partai PKS untuk Dapil 1, kepada segenap warga Perum Kirana Dan Kota Batara Ia menyampaikan, tindakan fogging bukan solusi utama yang harus dilakukan dalam menghindari wabah nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue.


Menurut Rommy, fogging memang harus dilakukan bila di suatu wilayah telah terjadi wabah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue.  Namun faktanya tindakan fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja tidak untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk, selanjutnya telur, larva atau jentik akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.


“Fogging memang bisa dilakukan untuk pengendalian penularan DBD, namun harus dibarengi dengan tindakan lain karena tindakan ini hanya efektif pada nyamuk dewasa", terang 


Caleg muda yang baru berusia 24 tahun tersebut menjelaskan, Kepada segenap warga yang hadir Rommy menjanjikan, apa bia Ia ditakdirkan oleh Allah SWT terpilih sebagai Anggota DPRD, Dia berkomitmen akan membagikan kepada setiap RW di Perumahan Taman Kirana Surya dan Perum Kota Batara seperangkat mesin pembasmi nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue, dan khusus di Desa Pasanggrahan dan sekitarnya Ia akan mendirikan Rumah Apirasi atau Rommy Centre, sebagai tempat bagi dirinya dan tim yang ia akan bentuk untuk menampung, membahas, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat di dapil satu.


"Dengan adanya rumah aspirasi yang akan saya bangun nanti, jika Allah SWT takdirkan saya dipilih, sebagai anggota dewan saya dapat lebih intens menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat. Saya yakin, rumah aspirasi ini justru akan membuat kami kerepotan, sebab akan banyak aduan dari masyarakat, dan itu saya fikir lebih tetap karena tidak mungkin saya bisa mementau langsung kondisi masyarakat tanpa adanya kerjasama dengan masyarakat" kata Rommy. (Kdr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama