Sebuah Perjalan Kecil Usaha

NINA KURNIAWATI CREASINDO, SERANG BANTEN.
 

CAKRA Banten,- Sejak lulus Perguruan Tinggi tahun 1993, langsung bekerja di bidang Pendampingan Koperasi dan UMKM binaan Dinas Koperasi dan Jawa Barat. Tiada terasa terus berlanjut denga berbagai pendampingan dari Mendampingi KUD, Kopontren, Konsultasi Klinik Bisnis dan terakhir Pendamping Agrobisbis 2002. Setiap tahun berputar wilayah dampingan se Jawa Barat.


Dalam pendampingan Agro bisnis 2002 sd 2004, diaplikasikan dalam usaha mandiri; dropship produk opak ketan sampai mengisi pusat oleh oleh Bandung di seputar Bandung mencapai 55 kios yang tersebar di pasar Kosambi, Pasar Baru, Pasar Cihapit, dam Pasar Palasari.


Sehubungan keluarga hijrah ke Serang Banten, akhirnya Nina turut serta. Akhirnya tergabung dalam Pendamping Pemberdayaan Masyarakat berawal dari Perkotaan pindah menjadi Perdesaan dan terakhir Kawasan Perdesaan Kementerian Desa dan PDTT sampai tahun 2019. Berputar wilayah dampingan se-Banten



Kilas Titik Balik.

“Banyak hal yang didapat dalam mendampingi masyarakat. Suka duka serta pengalaman yang sangat berharga. Mengapa kita sebagai pendamping terus tergantung pada program? Bisakah wirausaha secara mandiri tanpa tergantung siapapun? Menjadi bos yang menentukan keberhasilan diri sediri? Hmmmn mulai….. deh sambil mendampingi memperkuat jaringan dan keterampilan”, tutur Nina penuh keyakinan.


“Hal ini dilandasi bahwa suatu program tiada yang abadi. Apalagi yang berhubungan dengan masyarakat rentan terpengaruh kebijakan dan politik. Faktanya seperti itu, ujian terberat akhir 2019 adanya Pandemi Covid yang berimbas kebijakan pengurangan anggaran karena untuk menanggulangi pandemic covid 19. Saya pun terkena kebijakan yang tidak dilanjutkan kotrak kerjanya”, tandas Nina mengenang masa2 sulit. 


Hikmah dari keterpurukan
Berbekal tabungan yang ada dan sedikit etrampilan yang di pelajari semasa sekolah dan tambah pengalaman mendampingi masyarakat. Nina akhirnya beli rumah sendiri, dari hasil tabungan.


Berbenah dan melengkapi mesin dan peralatan menjahit, karena memang waktu sekolah pernah belajar menjahit selama 3 thn. Terus dan terus meningkatkan keterampilan menjahit akhirnya 2020 saya lengkapi ijin usaha dengan label KURNIA KREASINDO.


Adapun yang dikerjakan membuat kerajinan dari kain dan benang dimanfaatkan sampai se kecil-kecilnya jadi usahanya rama lingkungan karena minim limbah. Istilahnya adalah ZERO WASTE pengolahan non limbah. 


Apa saja yang dibuat ? Ikat rambut, gantungan kunci, dompet, bandana, topi dan sekaran mengembangkan tote bag. Adapun dari kain etnis dibuat dompet dari tenun Baduy.    


“Alhamdulillah walau belum berkembang pesat namun sekarang lagi berupaya mempunyai brand sendiri Kurnia Kreasindo dengan memnuhi harapan konsumen. Kuncinya adalah Just do its now… apa yang bisa dilakukan sekarang, lakukan, tangkap peluang karena peluang itu ta akan datang kembali”, Nia mengakhir pembicaraan dengan Cakra Banten. 



Editor : Edi Kusmaya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama