Derita dan Luka

Foto Ilustrasi 


oleh : Muhammad Putranto



cakrabanten.co id,- Terdiam kumerenung di pojok ruang Mendengar kepingan hati yang tersakiti Manusia yang hidup sedari kecil. Dari masa kanak-kanak, sampai sekarang tumbuh. Tumbuh menjadi gadis dan lelaki remaja pemurung, 
Mereka korban perundungan,
Setiap hari dalam hidupnya penuh ketakutan. 


Ketakutan akan lidah orang, 
Tak bertulang, tapi sanggup menyayat perih hati sanubari, 
Ketakutan akan tatapan orang, 
Sinis serta memandang hina layaknya bukan insan.


Membungkam jiwa dan perasaan


Diremehkan setiap hari, 
Dicaci maki setiap hari, 
Luka fisik tak luput juga diberi, 
Derita para korban yang tak pernah berhenti 


Ketakutan akan orang, 
Rasa curiga pada orang, 
Hampir setiap orang mereka labeli musuh
Membentuk pribadi yang tertutup
Bak keong yang mendekam di balik cangkang
Ingin hati mereka rasa berteriak
Tapi teredam dengan kenyataan pahit yang mereka tanggung
Tak kuasa dan tanpa keberanian
Hanya terdiam dan meratap. 


Tidak ada yang salah dengan para korban, 
Kenapa sampai hati merundunginya
Bukankah korban ini ciptaan Tuhan? 
Lantas kenapa tega menghina ciptaan Tuhan yang sempurna? 
Oh perundung.. 
Jangan kau anggap dirimu di atas segalanya
Dengan segala perilaku salahmu itu
Bagaimana jika Tuhan menegurmu secara langsung? 


Sekali lagi ku hanya termenung
derita dan luka para korban
Hanya sebatas konseling semata
Saksi bisu nasib pilu para korban
Tak terdengar, tanpa berani bersuara

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama