Kebun Seni Di Juhut Pandeglang, Potensi Budaya dan Ekonomi Pandeglang

Bersama Muhammad Syahrul, Lurah Juhut Kec. Karangtanjung Kab. Pandeglang di depan pangung Kebun Seni Di Juhut Pandeglang



Oleh : Rohendi 
(Pengiat Seni Budaya Padeglang)



cakrabanten.co.id,- Gunung Karang adalah salah satu gunung yang ada di Provinsi Banten, tepatnya di Kabupaten Pandeglang. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Banten berketinggian 1.700 MDPL yang menyimpan daya tarik luar biasa. 


Berbagai daya tarik dimiliki kawasan ini, dari mulai pesona alam ketinggian yang dapat melihat kota Pandeglang, Serang, bahkan Tangerang yang bisa tampak dari ketinggiannya, menyajikan nuansa alami sangat indah. Tidak kalah oleh Puncak dan Jayagiri di Jawa Barat, yang sudah menjadi tempat kunjungan wisatawan sejak dahulu. Selain itu di gunung ini tersimpan cerita sejarah menarik kerap menjadi tujuan para peziarah serta para pecinta budaya masa lalu.


Beberapa situs yang ada di sini di antaranya Sumur Tujuh, Menhir Pahoman Pasirpeuteuy, Makam Syekh Rako, Syeh Karan, Syeh Madang, Masjid Kuno Pasir Angin, dan lain-lain.


Setelah beberapa tahun terakhir bermunculan destinasi-destinasi yang digagas masyarakat seperti Caf̩ Lembur Kula, Kampung Korea, Vila Hijau, Vila Biru serta Land Mark Pandeglang yang dibangun Bank Rakyat Indonesia, serta beberapa tempat piknik lainnya. Dibangun oleh berbagai pihak, kini kawasan ini semakin cantik dan lengkap dengan hadirnya wahana-wahana baru yang difasilitasi oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten. Diantaranya Show Cash Kopi Banten atau disebut juga dengan Imah Kopi Banten, serta padepokan seni budaya yang dibangun di Kampung Juhut milik dari tokoh seni pencipta rampak bedug yakni alm. H. Ilen Рkini diteruskan puteranya yang juga seniman ternama di Banten Endang Suhendar.


Padepokan seni budaya yang nantinya akan dinamai “Kebon Seni Haji Ilen” berupa arena panggung terbuka, lengkap dengan tempat duduk penonton yang nyaman. Kebon Seni Haji Ilen ini berada di Kampung Juhut Kelurahan Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kab. Pandeglang berada di ujung perkampungan Juhut sekitar 2 Km. dari Alun-alun Pandeglang ke arah Serang. Lokasi ini merupakan gerbang menuju kawasan wisata Gunung Karang dari arah Juhut.


Ketika penulis melihat pembangunannya yang sudah mencapai sekitar 85%, terasa antusiasme dari para seniman dan Lurah serta Camat Karang Tanjung dalam mendukung pengembangan seni budaya di daerahnya. 


“Wahana pertunjukkan atau panggung arena ini merupakan impian para seniman Pandeglang khusunya dan Banten pada umunya yang selama ini mendambakan adanya wahana pementasan yang ideal.” Ungkap Endang Suhendar. Sayangnya pembangunannya belum dilengkapi oleh sarana pertunjukkan lainnya sepeti Sound system dan lampu pementasan atau lighting.  


“Kita manfaatkan apa yang ada saja dulu Pa, sambil mencari peluang bantuan dari yang lainnya, atau dari hasil kegiatan di sini kita nabung untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan” tambahnya.
Sejumlah kegiatan dan event telah dirancang oleh para penggerak seni di Pandeglang untuk menghidupkan panggung arena ini. Terlebih Endang Suhendar selaku seniman yang kreatif, putera tokoh seni Rampak Bedug, juga sekaligus sebagai ketua dari Lembaga Kebudayaan Pandeglang yang kerap melakukan berbagai kegiatan di Pandeglang khususnya dan Banten pada umumnya. 


Kebon Seni Haji Ilen ini akan dibuka tanggal 20 Januari 2024 yang akan mengundang berbagai pihak terkait dengan menggelar berbagai karya dari para seniman Banten untuk menjajal panggung baru bantuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, dengan harapan semoga dengan aktivasi dari wahana panggung pertunjukkan dapat memotivasi dan kreativitas para seniman dalam melestarikan seni budaya lokal. Tujuan pokonya adalah dapat meningkatkan kesejahteraan hidup pelaku seni dan masyarakat sekitar. 


Jadi yang mau melihat Tradisi Ngadu Bedug, tradisi Ngadu Beluk, Seni Rampak Bedug, Seni Rudat, tradisi Alamadad, tari dan musik daerah Banten, tampaknya mulai saat ini harus merngagendakan datang ke Kebon Seni Haji Ilen di Juhut Pandeglang. Tentu sebelum atau setelahnya dapat menikmati view menawan dari ketinggian Gunung Karang, sambil nyruput kopi Gunung Karang yang membuat gairah hidup membuncah, seraya berucap “Mantaaaaf…!”   


Editor : Cakra Banten

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama