Rumah Guru SDN Cisoka 2 Tertimpa Pohon Tumbang

Rumah Guru SDN Cisoka 2 Tertimpa Pohon Tumbang


Kabupaten Tangerang, CAKRA Banten,- Pohon adalah anugerah alam yang memberikan berbagai manfaat penting bagi kehidupan. Menanam pohon bukan hanya sekadar kegiatan ekologis, tetapi juga suatu upaya mendukung keberlanjutan kehidupan di bumi. Pepohonan yang rindang di lingkungan tidak hanya memberikan kesejukan dan keindahan visual, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan dan keamanan kita.


Selain baik bagi kesehatan, pohon juga memberikan tempat berlindung dan hidup bagi berbagai spesies satwa. Akar pohon juga membantu mencegah erosi tanah dan mempertahankan kualitas tanah. Namun, hidup di lingkungan yang kurang memiliki pohon atau berisiko tinggal di sekitar pepohonan besar juga bisa menimbulkan bahaya.


Tanpa naungan pepohonan, suhu lingkungan dapat meningkat secara signifikan. Lingkungan yang kurang memiliki pohon dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan sebaliknya bagi masyarakat yang tinggal di li ngkungan yang di sekelilingnya terdapat pohon rindang juga berisiko terjadinya pohon yang tumbang.


Pada Hari Minggu, 21 Januari 2024, takdir yang telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa menyapa Ani Wulandari, S.Pd, salah seorang Guru P3K SDN Cisoka 2, dengan cara yang tak terduga, hujan deras yang mengguyur disertai angin yang kencang membuat pohon tua di halaman rumah Ani tidak mampu menahan tiupan angin kencang yang berrhingga menumbangkan salah satu pohon di halaman rumahnya. 



Dalam kejadian yang tidak dapat dihindari, pohon itu tumbang dengan suara gemuruh, menimpa sebagian besar rumah Ani, guru P3K, yang berlokasio di Kampung Cilukun, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangedrang.


Namun, Ani tidak putus asa. Ia memilih untuk menerima takdir ini dengan penuh ketabahan. Meskipun rumahnya hancur, semangat Ani tetap kokoh. Ia merasa bahwa ujian ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru yang lebih mengajarkan kehidupan. Dalam kepahitan takdir, Ani menemukan kekuatan yang lebih besar untuk bangkit.
Warga Kampung Lukun Desa Cisoka yang mengenal Ani tidak tinggal diam. 


Dengan dikomandoi Ketua RT setempat, mereka bersatu untuk membantu membersihkan pohon tumbang yang menimpa rumah Ani. Mulai dari pengerjaan fisik hingga dukungan moral, mereka berada di samping Ani setiap langkahnya. Di tengah keprihatinan, tumbuhlah kebersamaan dan solidaritas yang semakin menguatkan ikatan di antara penduduk desa.


Kepada juru warta CAKRA Banten, Kepala Sekolah SDN Babakan Tigaraksaa, Wartika, S.Pd, MM menyampaikan perasaan pilu atas musibah yuang dialami sahabatnya tersebut. “Ani, yang selalu mengajarkan kebaikan dan pentingnya keberlanjutan lingkungan kepada murid-muridnya, harus menghadapi konsekuensi tragis dari kurangnya perhatian terhadap lingkungan di sekitarnya. Rumah yang selama ini menjadi tempat kediaman dan kebahagiaan mereka, tiba-tiba hancur dalam sekejap,” ungkap Wartika dengan hati yang pilu.


Kepada tim Redaksi CAKRA Banten Wartika menyampaikan, pada saat kejadian Ani Wulandari tengah berada di dalam rumah bersama anaknya, Muhamad Rizki Aura yang berusia 10 tahun. Anak Ibu Ani juga turut menyaksikan musibah mengerikan itu, peristiawanya terjadi saat mereka berdua berada di bagian dapur rumah, tiba-tiba pohon besar itu tumbang menimpa rumah dan menghancurkan tempat tinggal mereka, sehingga keduanya merasakan trauma mendalam akibat kejadian tersebut. 


Saat dikonfirmasi, terkait sikap organisi PGRI atas musibah yang di alami Ani Wulandari, salah seorang anggota PGRI Kec. Cisoka, Wartika menyampaikan, PGRI Cabang sudah membuat himbauan untuk penggalangan dana, dan apabila sudah terhimpun akan segera diserahkan, agar bisa membantu mengurangi beban yang di alami oleh rekan mereka sesama anggota PGRI Kab. Tangerang, terang Tika.


Kisah pilu Ani Wulandari menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dan perawatan terhadap lingkungan, sekaligus memperlihatkan dampak besar yang dapat terjadi jika kita tidak menjaga dan menghargai pepohonan di sekitar kita.
Melalui kejadian ini, kita diingatkan akan kebutuhan mendesak untuk menjaga dan menanam lebih banyak pohon, serta untuk selalu waspada terhadap risiko yang dapat timbul akibat kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar.n (Kdr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama