Universitas Pramita Indonesia : Kampus Kreatif, Bangun Desa untuk Dunia

Civitas Akademika Universitas Pramita Indonesia



Oleh : Dr. Zalzulifa, M.Pd 
(Rektor Univ. Pramita Indonesia)



Tangerang, cakrabanten.co.id,- Ada dua kata kunci yang akan disandingkan, yaitu ; Kampus dan Desa. Keduanya sama-sama penting bagi Negeri ini. Dari dimensi mana pun, apalagi jika dilihat dari sisi pendidikan, social dan budaya. Kampus sebagai salah satu pusat kaderisasi para pemimpin, referensi kajian arah kebijakan pembangunan bahkan lebih luasnya peradaban manusia. Oleh karena itu kampus dimana pun di seluruh dunia, menjadi pusat dinamikan peradaban manusia. 


Kampus adalah tempat kaderisasi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Sudah sering disebutkan bahwa kampus adalah miniatur masyarakat dan itu memang tepat. Di kampus berbagai orang dengan berbagai latar belakang, ras, agama, pemikiran, ideologi dan kepentingan berkumpul dalam sebuah sistem.Tak ubahnya dalam sebuah masyarakat. Walapun memang tingkat kompleksitasnya tidak setinggi di masyarakat. Cerminan masyarakat di masa yang akan datang bisa dilihat dari kondisi kampus.


Kampus sebagai pusat peradaban masyarakat modern memiliki makna bahwa dari kampuslah bermula berbagai gagasan, inspirasi, serta motor dalam hal ini sumber daya mahasiswanya yang akan mewarnai dan menentukan arah perjalanan bangsa.”Mata air-mata air” yang tersebar di seluruh Indonesia diharapkan dapat mengalirkan gagasan,inspirasi serta aksi dari motor-motor penggeraknya sehingga dapat “menghidupkan” gairah serta vitalitas pembangunan.


Disinilah paradigma pusat peradaban kehidupan menampakkan bentuknya. Paradigma kampus sebagai peradaban masyarakat manghendaki manajemen kampus menjadi sebuah menajemen yang rapih dan bisa menjalankan tujuan-tujuannya secara efektif dan efisien.


Paradigma peradaban masyarakat modern juga menghendaki kampus sebagi sebuah sistem dengan segala dinamikanya yang mencerminkan vitalitas dan gairah dalam membangun karakter mahasiswanya dengan sungguh-sungguh. Pendidikan yang dijalankan adalah pendidikan dengan basis pembangunan karakter. Sementara karekter yang dibangun adalah religious dan humanis. Paradigma ini juga menuntut adanya maksimalisasi peran kampus dalam pengkajian produk-produk akademis dengan orientasi pembangunan kesejahteraan masyarakat.Paradigma ini menekankan kampus sebagai sebuah sistem yang menampilkan kesungguh-sungguhan serta profesionalitas tingkat tinggi dalam segala aspeknya.


Membangun kampus sebagai pusat peradaban masyarakat modern merupakan kerja besar yang sangat strategis untuk menentukan arah perjalanan bangsa dimasa depan. Ini harus merupakan kerja keras dari semua pihak. Selain hal-hal di atas, dalam dunia kampus proses pembelajaran menjadi hal yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan proses belajar mengajar di jenjang pendidikan sebelumnya. 

Diskusi ringan Tim Redaksi Tabloid Pendidikan CAKRA Banten dengan Ichwan Soebadio Ketua Pembina Yayasan Citra Pramita Indonesia Tangerang (kedua dari kiri), Rektor Universitas Pramita Indonesia, DR. Zalzulifa, M.Pd (Tengah)



Desa di Negara Kita, dari Sabang sampai Mauroke - sudah disepakati bukan sekedar bentuk pemerintahan terkecil. Lebih dari itu, boleh dikatakan sebagai banteng Negara. Maju mundurnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), salah satunya sangat bergantung pada tingkat kemajuan desa. Baik secara ekonom, Sumber Daya Manusia (SDM), social budaya dan bidang-bidang lainnya. 


Bagimana paradigma Universitas Pramita Indonesia dengan Tagline baru, "Smart Village University: Kampus Kreatif Bangun Desa untuk Dunia," mencerminkan komitmen untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan pendidikan dan pembangunan desa. Paling tidak ada enam poin untuk mewujudkan tagline baru "Smart Village University: Kampus Kreatif Bangun Desa untuk Dunia" 


1. Kolaborasi Aktif
Melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, mahasiswa, pemerintah daerah, dan masyarakat desa dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pendidikan dan pembangunan desa.

2. Inovasi Berkelanjutan
Mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif dalam bidang pendidikan, teknologi, pertanian, dan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup di desa dan menghadapi tantangan global.

3. Pendidikan Holistik
Menyediakan pendidikan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat desa, termasuk pembelajaran praktis yang terintegrasi dengan kehidupan nyata di desa.

4. Kemitraan Strategis
Membangun kemitraan strategis dengan organisasi internasional, lembaga riset, dan perusahaan untuk mendukung pengembangan desa yang berkelanjutan dan berdaya saing global.

5. Pemberdayaan Masyarakat
Memberdayakan masyarakat desa melalui pelatihan, pendampingan, dan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dan memperkuat jaringan sosial.

6. Pengelolaan Sumber Daya yang Berkelanjutan
Mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijaksana untuk memastikan keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan desa dalam jangka panjang.



Editor : Edi Kusmaya (Pimred Cakra Banten)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama