Berani Beraksi, Bijak Bertindak: Pesantren Kilat Hari Ke-2 “Membentuk Karakter Unggul' di SMPN 4 Cikupa”




cakrabanten.co.id, Kab. Tangerang,- SMPN 4 Cikupa telah menggelar program Pesantren Kilat di hari kedua dari program tiga hari yang yang dijadwalkan pan itia. Dihadiri oleh para siswa dengan antusiasme yang tinggi. Acara ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran Heri Irawan, S.Kom, yang menjadi pemateri pertama pada acara tersebut. Heri Irawan, yang juga menjabat sebagai Pemimpin Umum Tabloid CKRA Banten, memberikan materi yang mendalam tentang Bimbingan Karakter kepada para siswa pada hari kedua program Sanlat Ramadhan di SMPN 4 Cikupa.


Tema yang diusung pada program Sanlat Ramadhan kali ini adalah "9 Karakter Mulia Masyarakat Indonesia". Heri Irawan menyampaikan pentingnya karakter-karakter ini yang patut dipertahankan dan diwariskan kepada generasi muda, sebagai fondasi yang kuat bagi pembangunan bangsa ke depan.


Dalam paparannya, Heri Irawan menguraikan karakter-karakter mulia masyarakat Indonesia yang telah diakui oleh dunia. Berikut adalah kesembilan karakter tersebut: Pertama adalah Karakter Kebersamaan atau Suka Bergotong Royong: Kerjasama dan kepedulian terhadap sesama merupakan nilai yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang kuat dan harmonis.


Kesopanan atau Hormat kepada Orang yang Lebih Tua: Menghormati orang yang lebih tua adalah budaya yang telah mengakar dalam masyarakat Indonesia, menunjukkan penghargaan terhadap senioritas dan kebijaksanaan.


Keramahan: Sifat ramah dan bersahabat adalah ciri khas masyarakat Indonesia yang mempererat hubungan antarindividu dan komunitas.


Peduli Terhadap Sesama: Kehangatan dalam membantu sesama dalam kesulitan adalah nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.


Kesetiaan: Setia dalam menjaga hubungan interpersonal, kelompok, maupun komitmen terhadap nilai-nilai yang diyakini adalah landasan kuat dalam membangun hubungan yang erat.


Disiplin dan Tanggung Jawab: Kedua nilai ini adalah fondasi dari kesuksesan personal maupun kolektif, memastikan tindakan yang tepat pada waktu yang tepat.


Ketenangan dan Sabar: Kemampuan untuk tetap tenang dan sabar dalam menghadapi cobaan adalah kekuatan yang tak ternilai dalam menjalani kehidupan sehari-hari.



Menghormati Budaya dan Tradisi :


Menghargai warisan budaya dan tradisi adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap identitas dan sejarah bangsa.


Karakter mulia masyarakat Indonesia yang kesembilan yang merupakan identitas Masyarakat Nusantara adalah Kreativitas dan Inovasi: Kemampuan untuk berinovasi dan berkreasi dalam segala bidang adalah motor penggerak kemajuan dan pertumbuhan masyarakat.


Melalui paparan yang inspiratif ini, Heri Irawan mendorong para siswa untuk tidak hanya memahami, tetapi juga menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pesan yang disampaikan Heri Irawan mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga dan mewarisi karakter-karakter mulia ini demi mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan beradab. Program Sanlat Ramadhan di SMPN 4 Cikupa ini pun diharapkan menjadi awal yang baik dalam pembentukan karakter siswa yang tangguh dan berintegritas.



Pemimpin Perusahaan Tabloid CAKRA Banten saat memberikan motivasi kepada peserta Sanlat Ramadhan SMPN 4 Cikupa.


Pembinaan Spiritual Siswa ;


Sementara itu pada penyampaian materi worshop binakarakter siswa di sesi kedua, untuk mendapatkan pengetahuan berharga dari seorang pendakwah terkemuka, Ust. Uus Supriadi, S.Pd.I. Bertempat di Mushola Sekolah, Ust. Uus Supriadi menghiasi suasana dengan pesan-pesan kebijaksanaan yang menginspirasi. Dalam penyampaian materi Pesantren Kilat Ramadan, Ust. Uus menyoroti pentingnya mencari ketenangan hati dalam ibadah dan aktivitas sehari-hari.


Adapun kelima tips pembersih hati yang disampaikan oleh Ust. Uus Supriadi, S.Pd.I, khususnya untuk meraih penawar hati di bulan Ramadan dan diharapkan dampaknya menjadi hal kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya, agar setiap pribadi Muslim memiliki semangat belajar dan menuntut ilmu dengan orang shaleh.


Salah satu langkah penting dalam mencari ketenangan hati adalah dengan mengambil contoh dan belajar dari orang-orang shaleh di sekitar kita. Memiliki lingkungan yang positif dan berkualitas akan memengaruhi pola pikir dan perilaku kita secara positif pula.


Tips merawat hati yang Kedua adalah dekat dengan Al-Qur'an. Sebagai seorang Muslim harus mengimani bahwa Al-Qur’an adalah sumber hikmah dan petunjuk bagi umat Islam. Dengan membaca Al-Qur'an secara rutin, kita dapat menemukan ketenangan dan kedamaian dalam hati. Setiap ayat yang dibaca menjadi cahaya bagi jiwa yang tengah mencari ketenangan.


Ditambahkan Ust. Uus Kembali, Tips memelihara hatri yang Ketiga adalah mebiasakan berdzikir kepada Allah. Dzikir adalah cara untuk terus mengingat Allah dalam setiap langkah kita. Dengan berdzikir, hati akan terasa lebih tenteram dan jiwa menjadi lebih bersih dari gangguan dan kegelisahan dunia.


Untuk selalu memiliki hati yang bersih, Tips yang Kelimanya adalah kita sebagai pribadi Muslim harus membiasakan diri bangun dan Sholat Malam. Sholat malam adalah waktu yang sangat istimewa untuk berkomunikasi secara langsung dengan Allah SWT. Dengan sering bangun dan melaksanakan sholat malam, kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon ampunan serta petunjuk.


Tips yang terakhir yang disampaikan Ust. Uus Supriadi kepada siswa SMPN 4 Cikupa dalam program Sanlat Ramadan tersebut ialah Bermunajat kepada Allah SWT. Bermunajat adalah bentuk doa yang tulus dan ikhlas kepada Allah SWT. Dalam bermunajat, kita mengungkapkan segala harapan, kekhawatiran, dan kebutuhan kepada-Nya, meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya yang dapat mengabulkan segala permohonan.


Pesantren Kilat Ramadan di SMPN 4 Cikupa ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga memberikan dorongan spiritual bagi siswa-siswi untuk menjalani ibadah Ramadan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Dengan menerapkan 5 tips penawar hati yang disampaikan oleh Ust. Uus Supriadi, S.Pd.I, diharapkan setiap individu dapat meraih keberkahan dan ketenangan dalam menjalani ibadah dan kehidupan sehari-hari. Semoga bulan Ramadan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas spiritualitas kita.



Salah seorang siswa menerima dana penghargaan dan apresiasi karena dinilai serius menyimak bimbingan karakter yang diberikan sehingga mampu menguraikan 9 karakter mulia Rakyat Indonesia yang patut dipertahankan.



Apresiasi Dari Pimprus CAKRA Banten.


Sebagai pemateri terakhir pada kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H di SMPN 4 Cikupa, Pemimpin Perusahaan Tabloid Pendidikan Cakra Banten, Endang Supriatna, S.Pd, MM menggali potensi para siswa yang dipimpin oleh Iis Komalaningsih, M.Pd tersebut dengan memberikan kuis dan reward kepada sejumlah siswa yang mampu mengingat materi yang disampaikan pemateri pertama yang bertema 9 karakter masyarakat Indonesia yang mesti patut dipertahankan.


“Saya sangat berbahagia berada di hadapan kalian hari ini untuk berbicara tentang sebuah topik yang sangat penting bagi masa depan kalian, kalau tadi pemimpin umum Tabloid CAKRA menyampaikan materi dengan tema 9 karakter mulia masyarakat Indonesia, dalam  kesempatan ini saya akan menggunakan angka 9 juga, dalam motivasi saya membantu anak-anak, siswa/siswi SMPN 4 Cikupa dalam meraih kesuksesan," tegas Endang Supriatna.


Sembilan Langkah Menuju Keberhasilan bagi Siswa menurut Endang, di antaranya; Pertama, Menetapkan Tujuan yang Jelas. Diuraikan Pemimpin Perusahaan Tabloid CAKRA tersebut, untuk menuju kesuksesan seseorang mulailah dengan menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik.


Tuliskan tujuan-tujuan yang ingin Nada raih tersebut dan jadwalkan langkah-langkah untuk mencapainya. Langkah kedua, kesuksesan akan lebih mudah diraih dengan mengupayakan kebiasaan disiplin diri.  "Disiplin diri adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan," tegas Endang.


Disiplin bisa diartikan bentuk kebiasaan positif seperti belajar secara teratur, menjaga kesehatan, dan mengatur waktu dengan baik.  Langkah ketiganya, adalah dengan konsisten memanfaatkan waktu dengan bijak.


Manfaatkan waktu luang Anda untuk aktivitas yang produktif seperti membaca, belajar hal baru, atau mengembangkan keterampilan. Hindari pemborosan waktu pada hal-hal yang tidak penting.


Langkah keempat yakni dengan mengembangkan keterampilan komunikasi. Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting untuk kesuksesan di sekolah dan di luar sekolah. Latihlah keterampilan berbicara, mendengarkan, dan menulis.


Selanjutnya langkah kelima untuk sukses bila siswa memiliki mentalitas belajar yang kuat. Jadilah siswa yang selalu lapar akan pengetahuan dan siap belajar dari setiap kesempatan. Tidak ada keberhasilan yang tiba-tiba datang tanpa pengorbanan, jangan pernah takut gagal, liihatlah kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.


Langkah keenam adalah dengan membangun hubungan yang baik. Bangunlah hubungan yang baik dengan teman-teman, guru, dan orang-orang di sekitar Anda. Jalinlah hubungan yang positif dan saling mendukung.


Langkah yang ketujuh, selalu mawas diri, berhati-hati senantiasa menjaga keseimbangan hidup. Penting untuk menjaga keseimbangan antara sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan waktu istirahat. Pastikan untuk memberi waktu untuk bersantai dan melepaskan stres.


Langkah yang kesembilan harus membiasakan hidup bertanggung jawab atas tindakan Anda. 


"Ambillah tanggung jawab atas tindakan dan keputusan Anda," terang Endang sambil menunjuk dadanya sendiri.


Tips meraih sukses yang kesembilan dari masih banyak lagi karakter mulia yang harus dijaga ujar Endang Supriatna, orang yang baik harus menjaga diri dari maksiat. "Jaga sembilan pintu yang ada pada dirimu, maka Allah akan memelihara dirimu dan memelihara kemuliaan dirimu" tegas Endang supriatna.


Sebelum mengakhiri acara, Endang Supriatna, S.Pd, MM menginspirasi segenap siswa yang mengikuti kegiatan pesantren kilat dengan permintaan yang penuh makna, meminta siswa untuk menyebutkan kembali 9 karakter mulia masyarakat Indonesia, sebuah tugas ringan yang digali dari pemateri pertama, yang disampaikan oleh Pemimpin Umum Tabloid Pendidikan CAKRA Banten.


Dalam momen tersebut, satu-satunya siswa yang bangkit untuk menjawab tantangan tersebut adalah Pahri Nur Hilmi. Menariknya, kemudian terungkap bahwa orang tua Pahri adalah Momon Muhandar, dan Pahri sendiri masih duduk di Kelas 8a SMPN 4 Cikupa.


Endang Supriatna memberikan apresiasi yang tulus kepada Pahri Nur Hilmi karena keaktifannya dalam menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri. Untuk menghargai dedikasi dan perhatian siswa tersebut, Endang Supriatna memberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp 100 ribu.


Tindakan ini tidak hanya merupakan bentuk penghargaan kepada Pahri, tetapi juga menjadi contoh bagi siswa lainnya tentang pentingnya keterlibatan aktif dalam pembelajaran dan pengembangan karakter. Melalui momen ini, nilai-nilai mulia dan penghargaan terhadap kesungguhan siswa dalam memperhatikan pembelajaran terbukti menjadi bagian penting dalam mendidik generasi penerus bangsa.


Di penghujung acara Sanlat, Endang mewancarai dua orang siswa, Ababil Ayub Aljabar dan  Abu Ayub Aljabar, siswa kembar yang masih duduk di bangki kelas yang sama pula, kelas 7 SMPN 4 Cikupa, terkait kesan dan manfaat kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan yang tahun ini disel;enggarakan di sekolah mereka?


Setelah berbisik kepada kembarannya dan berdiskusi sejenak, dengan sedfikit gugup[ dan malu, Abu Ababil menyampaikan kesan yang Ia dapat selama mengikuti kegiatan Sanlat, bahwa kegiatan pembinaan dan motivasi karakter siswa baik untuk sering diadakan bagi para siswa seusianya, untuk menambah dan melengkapi pengetahuan yang mungkin sudah banyak mereka lupa, setelah cukup lama diajarkan kekayaan klartakter Masyarakat Timur tersebut oleh guru mereka.


Terkait pesan dan harapan yang ditanyakan Pemimpin Perusahaan Tabloid CAKRA, siswa kembar identik tersebun menyarankan, hendaknyha selama kegiatan Sanlat berlangsung diupayakan peserta kondusif, tidak banyak yang bercanda dan semua peserta mempersiapkan buku, mencatat materi yang disampaikan, sehingga bisa dipelajari kembali, pungkasnya.


Di sesi penutup, mewakili Kepala SMPN 4 Cikupa, Iis Komaraningsih, M.Pd yang telah sempat izin meninggalkan sekolah usai kegiatan sholat dhuha dan Tilawah Qr’an berjamaah, karena harus menyelesaikan tugas ke insvektorat Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Kordinator Guru PAI selaku Panitia Gerakan Pesantren Kilat Ramadhan SMPN 4 Cikupa, Diana Fadilah, S.Pd. menyampaikan, sebuah kesuksesan acara tak lepas dari dukungan dan kontribusi berbagai pihak yang turut serta dalam menjalankannya. 


“Dengan kerendahan hati, kami selaku Kordinator dan panitia acara Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H SMPN 4 Cikupa ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Tim Redaksi Tabloid Pendidikan CAKRA Banten, kepada Bapak Heri Irawan, S.Kom, selaku Pemimpin Umum, serta Bapak Endang Supriatna, S.Pd, MM, selaku Pemimpin Perusahaan Tabloid CAKRA,” demikian sapanya sambil tersenyum.


Di samping itu, kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan keterbatasan yang mungkin terjadi selama penyelenggaraan acara. Segala sambutan dan penyambutan yang kami lakukan, kami akui belum tentu sempurna. Namun, dengan kerendahan hati, kami berjanji untuk terus meningkatkan kualitas dan kesempurnaan dalam setiap kegiatan yang akan kami selenggarakan di masa mendatang.


Kami berharap, kerjasama yang baik antara SMPN 4 Cikupa dengan Tabloid Pendidikan CAKRA Banten dapat terus terjalin dan berkembang, untuk kemajuan pendidikan dan pembinaan generasi muda di daerah kami. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita semua, pungkas Diana.(Awn)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama