Peluang dan Tantangan Guru dalam Implementasi PMM

Nurhasanah, S.Pd SD

(SDN Perum Mustika Pasir Nangka Tigaraksa) 




Oleh : Nurhasanah, S.Pd SD 

(SDN Perum Mustika Pasir Nangka Tigaraksa) 



cakrabanten.co.id, Tangerang,- Saat ini Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi (Kemendikbudristek) telah memperkenalkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai wadah terintegrasi untuk pengelolaan kinerja. Langkah ini, diharapkan kemudahan, efesiensi, dan aksesibilitasi yang lebih baik dapat dinikmati oleh guru dan kepala sekolah.



Pengelolaan Kinerja


Pengelolaan Kinerja merupakan proses  memberikan pengawasan pada semua hal, yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan, untuk mencapai keberhasilan dan prestasi yang diharapkan. 



Sebelum dilakukan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah pada  PMM, guru dan kepala sekolah sudah dikenalkan terlebih dahulu dengan satu platform digital yaitu pengelolaan e-Kinerja BKN. 



Pengelolaan Kinerja BKN merupakan pusat pengawasan dan evaluasi kinerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk di dalamnya guru dan kepala sekolah. Melalui dinas-dinas terkait sosialisasi dan bimbingan teknis e-Kinerja BKN diselenggarakan. Cara ini cukup efektif untuk memberikan edukasi sehingga Pengelolaan e-Kinerja berjalan sesuai harapan. Namun pada kenyataannya tidak semua pegawai mampu menguasai platform digital ini, butuh proses dan waktu terutama bagi pegawai yang kurang menguasai IT (Information technology). 



Bimtek Pengelolaan e-Kinerja BKN. Diutus sebagai perwakilan kecamatan untuk mengikuti bimtek e-Kinerja selama dua hari.



Peluang 


Guru dan kepala sekolah kembali disuguhkan dengan Platform baru, yaitu melakukan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah pada PMM. Ada banyak hal yang menarik ketika platform ini diluncurkan. Sebagian guru ada yang senang dan antusias melakukan pengelolaan kinerja ini, mereka merasa tertantang untuk melakukan hal baru yang akan membawa dampak positif dan perubahan. Akan tetapi tidak sedikit pula yang merasa terbebani dan merasa tidak mampu untuk melakukannya. Beragam aksi dan reaksi yang ditunjukkan. 



Bagi para pelaku konten creator serta penulis, ini merupakan peluang yang bagus untuk mengekspresikan dan mengembangkan kemampuan dengan menyajikan konten tentang PMM yang diunggah di media sosial. Bagi para penikmat media sosial, ini sangat membantu dengan cara menscrol mereka langsung bisa mendapatkan informasi yang diinginkan. Tidak bisa dipungkiri kehadiran media sosial merupakan salah satu sumber informasi yang cepat. Tentu dengan catatan para penikmat (guru dan kepala sekolah) harus cerdas dalam memilih dan memilah informasi. 



Sebenarnya sangat miris jika masih ada guru atau kepala sekolah yang mengatakan tidak menguasai IT. Guru dan kepala sekolah yang merasa tidak mampu janganlah mendoktrin diri dengan ketidakmampuan. Mari bersama kita belajar, bersama kita bangkit, jadilah kita pelaku dalam perubahan jangan sampai tergerus arus perubahan. Merubah paradigma lama menjadi paradigma baru, mendedikasikan diri untuk dunia pendidikan.



Kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka pada PMM. Diadakan di Kelompok Kerja Guru (KKG) gugus 88 Tigaraksa. Pada kegiatan ini saya bersama pengurus sebagai penyelenggara kegiatan. Kebetulan saya sebagai ketua pada KKG gugus 88 Tigaraksa



Cara Efektif 


Pengelolaan kinerja guru memiliki lima tahapan penting, yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah selama enam bulan dan terjadi dua kali dalam ssetahun. Adapun lima tahapan efektif untuk melakukan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah di PMM :



Guru dan kepala sekolah memilih Rencana Hasil Kerja (RHK) serta pengembangan kompetensi. Guru dapat memilih sub indikator yang direkomendasikan  berdasarkan rapor prndidikan sekolah. 



Persiapan observasi. Pada persiapan observasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, sepakati jadwal observasi dengan kepala sekolah, pilih fokus perilaku kerja yang ingin dipelajari, unggah dokumen pendukung (RPP/Modul Ajar) untuk hari observasi.



Pelaksanaan observasi. Saat observasi bapak/ibu guru mengajar seperti biasa, sesuai fokus perilaku kerja yang dipilih. Kepala sekolah mengisi rubrik observasi kelas di PMM.



Diskusi tindak lanjut. Pada tahapan ini guru mencari tahu hasil dari observasi, menceritakan tantangan pada proses pembelajaran, memilih tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, menentukan jadwal tindak lanjut. Memilih dukungan untuk Upaya tindak lanjut.



Refleksi tindak lanjut.  Guru dapat menuliskan inspirasi setelah melakukan upaya, menuliskan perubahan praktik di kelas yang ingin dilakukan, menjelaskan tantangan dalam melakukan perubahan, menuliskan rencana mengatasi tantangan, dan mengumpulkan dokumen refleksi tindak lanjut. 



Editor : Edi Kusmaya, Pimred Cakra Banten

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama