Membangun Karakter SDN Kadongdong yang Unggul: Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan Pendidikan Holistik

Kepala Sekolah SDN Kadongdong, Babai Nurbaya, S.Pd, MM, bersama anak didiknya, Siti Athaya Mirza Nurosyid, pesilat cilik, siswa kelas 3 di SDN Kadongdong.



Kab. Tangerang, CAKRA Banten-Pendidikan menjadi pilar utama dalam membangun suatu negara. Dalam setiap langkah kemajuan sebuah lembaga pendidikan, peran kunci seorang kepala sekolah tak terbantahkan. Mereka bertanggung jawab tidak hanya mengatur kebijakan, tetapi juga memastikan kualitas pembelajaran yang efektif.



Kualitas sebuah sekolah tak hanya ditentukan oleh infrastruktur atau kurikulum semata. Peran manusia, khususnya kepala sekolah, memiliki dampak besar terhadap kemajuan pendidikan. Kepala sekolah yang mampu membuat keputusan tepat, membangun hubungan baik dengan seluruh pihak terkait, dan memiliki visi yang jelas akan membawa prestasi lebih baik bagi sekolahnya.



Kebijakan yang diterapkan oleh kepala sekolah juga sangat berpengaruh terhadap arah perkembangan institusi pendidikan. Mulai dari kebijakan manajemen internal hingga kebijakan kurikulum, semuanya memerlukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Kepala sekolah yang dapat menyesuaikan kebijakan dengan kebutuhan sekolahnya akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa dan guru.



Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah SDN Kadongdong, Babai Nurbaya, S.Pd, MM, menekankan pentingnya karakter dan moralitas dalam pendidikan. Menurutnya, integritas, tanggung jawab, dan kerja ikhlas dari seorang kepala sekolah akan memberikan contoh baik bagi seluruh anggota sekolahnya.



Selain buah dari pimpinan yang bisa menyatukan tiga pilar utama dalam pendidikan, sekolah, pemerintah dan unsur masyarakat, Pupu Pujiati, S.Pd, Wali Kelas VI, turut memberikan apresiasi kepada para dewan guru dan orang tua siswa yang mendukung berbagai kegiatan di sekolah, termasuk kompetisi bakat siswa dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Keberhasilan siswa dalam kompetisi ini menunjukkan pentingnya dukungan orang tua dalam pengembangan non-akademik.






Program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) juga menjadi sorotan. Babai menyatakan bahwa program ini telah meningkatkan mutu pendidikan di SDN Kadongdong sejak diterapkan pada tahun 2019. Pujiati menambahkan bahwa dukungan dari orang tua dalam kegiatan di luar sekolah perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah.



Tentang prestasi siswa, Kepala SDN Kadongdong memberikan apresiasi kepada para guru pembina dan para orang tua siswa yang telah mendampingi siswa meraih prestasi. Siswa seperti Muhammad Razka Alfatih, Eunike Ilverina Julyta, dan Siti Athaya Mirza Nurosyid telah mempersembahkan prestasi gemilang bagi sekolah mereka.



Pupu Pujiati, S.Pd menambahkan, selain prestasi akademik, SDN Kadongdong juga menonjol dalam seni, budaya, dan kegiatan pramuka. Siswa-siswanya sering kali mendapat penghargaan dalam berbagai bidang, menunjukkan kesuksesan pendekatan pendidikan yang holistik di sekolah tersebut.



Di era pendidikan yang semakin berkembang, pengakuan terhadap pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan peserta didik semakin meningkat. SDN Kadongdong adalah salah satu contoh sekolah yang memahami betapa pentingnya kegiatan di luar kurikulum untuk menggali potensi siswa. Di sekolah ini, kegiatan ekstrakurikuler bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan juga menjadi sarana utama dalam membentuk karakter dan mengembangkan bakat peserta didik.



Selain menekankan prestasi akademik, SDN Kadongdong menonjol dalam bidang seni, budaya, dan kegiatan pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka di luar ruang kelas. Di SDN Kadongdong, siswa diberikan beragam pilihan kegiatan, mulai dari seni lukis, tari tradisional, hingga eksplorasi alam melalui kegiatan pramuka. Hal ini memungkinkan setiap siswa untuk menemukan minatnya dan mengembangkan potensinya secara maksimal.



Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa tidak hanya belajar tentang keterampilan khusus, tetapi juga mengembangkan karakter seperti kepemimpinan, kerjasama tim, dan tanggung jawab. Misalnya, dalam kegiatan pramuka, siswa diajarkan untuk mandiri, bertanggung jawab, dan bekerja sama dalam tim. Hal ini membantu membentuk karakter yang kuat dan positif pada peserta didik.(Kdr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama