Pentingnya Kebijakan Lokal dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan dan Konservasi Lingkungan

DR. H. Dahlan Hasyim, MH Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Gerindra



Kab. Tangerang, CAKRA Banten- Pertanian adalah sektor paling utama dalam keberlangsungan makhluk hidup di dunia. Tanpa pertanian, manusia tidak akan memiliki sumber pangan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Selain menyediakan makanan, pertanian juga berperan penting dalam menjaga ekosistem, mengurangi kemiskinan, dan mendukung perekonomian banyak negara. 



Produksi pangan yang berkelanjutan memastikan bahwa generasi mendatang dapat terus menikmati sumber daya alam yang sehat dan produktif. Pertanian juga mempengaruhi iklim global melalui praktik-praktik yang dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas tanah.



Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki letak strategis dalam menjaga stabilitas dan keberlangsungan alam. Sebagai negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan kondisi iklim yang ideal untuk berbagai jenis tanaman. Keberagaman ini memungkinkan Indonesia untuk menjadi salah satu produsen utama berbagai komoditas pertanian seperti beras, kopi, kelapa sawit, dan rempah-rempah. Dengan memanfaatkan letak geografisnya yang strategis, Indonesia dapat berkontribusi besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem global dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat dunia.






Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Gerindra, DR. H. Dahlan Hasyim, MH, usai acara Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Banten, di hadapan para ulama dan tokoh masyarakat Kabupaten Tangerang, di Yayasan Mathlaul Anwar Tigaraksa, Rabu, 22 Mei 2024, selain mensosialisasikan fungsi UMKM Ia juga menuangkan pemikirannya terkait dukungan terhadap industri pertanian. Anggota DPRD Provinsi Banten itu menegaskan, Pemerintah harus menunjukkan komitmen dalam melestarikan alam, air, dan hutan sebagai sumber utama oksigen dan kehidupan makhluk hidup. 



Ditegaskan DR. H. Dahlan Hasyim, MH, kontribusi global dalam melindungi lingkungan dapat dimulai dari kebijakan lokal yang menekankan pada konservasi dan restorasi hutan, pengelolaan sumber daya air yang bijaksana, serta praktik pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan harus terus ditingkatkan. Dengan langkah konkret dan komitmen yang kuat, pemerintah dapat memainkan peran penting dalam upaya global untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan ketersediaan oksigen yang cukup bagi generasi mendatang.



Menurut mantan Kepala Desa Daon, Kecamatan Rajeg, DR. H. Dahlan Hasyim, MH, melihat peran sektor pertanian dalam perekonomian Banten saat ini memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian Banten. Menurut pandangan Anggota DPRD Banten Fraksi Gerindra tersebut, bahwa sektor ini tidak hanya menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat pedesaan, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten. Pertanian memberikan lapangan kerja bagi banyak warga, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta berperan dalam menjaga stabilitas pangan di wilayah ini.



Kepada insan pers DR. H. Dahlan menjelaskan apa saja tantangan utama yang dihadapi oleh petani dan pengusaha pertanian di Banten? Dijelaskan oleh Dosen Perguruan Tinggi Malhlaul Anwar tersebut, tantangan utama yang dihadapi oleh petani dan pengusaha pertanian di Banten meliputi keterbatasan akses terhadap teknologi modern, modal, dan pasar yang lebih luas. Selain itu, perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu juga menambah kompleksitas tantangan tersebut.



Infrastruktur yang kurang memadai, seperti irigasi dan transportasi, juga menjadi hambatan dalam distribusi hasil pertanian. Masalah lain yang signifikan adalah keterbatasan pengetahuan tentang praktik pertanian yang efisien dan ramah lingkungan.



Menjawab pertanyaan wartawan, terkait strategi apa yang bisa diterapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Banten? Untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Banten, Jelas Ketua Yayasan SMK Mathlaul Anwar Tigaraksa tersebut, strategi yang dapat diterapkan antara lain adalah adopsi teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi tetes, penggunaan benih unggul, dan pemanfaatan pupuk organik. Pelatihan dan penyuluhan kepada petani tentang teknik pertanian yang lebih efisien juga sangat penting. Selain itu, penguatan kelembagaan petani melalui koperasi atau kelompok tani dapat membantu dalam penyediaan modal dan akses pasar.





Untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal agar lebih kompetitif di pasar nasional dan internasional? DR. H. Dahlan menjelaskan pemikirannya, salah satu strategi meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal dapat dilakukan dengan mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian, seperti pengemasan, pengawetan, dan pengolahan menjadi produk siap konsumsi. Selain itu, promosi dan branding produk pertanian Banten juga perlu ditingkatkan. Penyediaan sertifikasi produk organik atau halal dapat menambah daya tarik produk di pasar yang lebih luas. Kerjasama dengan sektor swasta dan pemerintah dalam hal pemasaran dan distribusi juga akan sangat membantu.



Sedangkan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memastikan pertanian yang berkelanjutan di Banten meliputi penerapan praktik pertanian ramah lingkungan seperti agroforestri dan pertanian organik. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia harus dikurangi dan digantikan dengan bahan alami. Selain itu, program rehabilitasi lahan pertanian yang terdegradasi perlu dijalankan. Pelibatan komunitas lokal dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar lahan pertanian juga menjadi faktor penting.



Ditanya oleh juru warta CAKRA Banten, terkit mitra petani, siapa pihak yang bisa diajak untuk kolaborasi dalam mengembangkan industri pertanian di Banten? Menurut DR. H. Dahlan, selain bisa melibatkan Himpunan Mahasiswa Pertanian (HMP) ada juga Himpunan Mitra Pengusaha, yang singkatannya juga HMP, dapat dilibatkan untuk berkontribusi melalui program-program edukasi dan penyuluhan yang mengajarkan praktik pertanian ramah lingkungan. HMP bisa mengadakan workshop, seminar, dan pelatihan langsung di lapangan. Kolaborasi dengan dinas pertanian, universitas, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang fokus pada lingkungan dan pertanian juga dapat memperluas jangkauan dan efektivitas program tersebut.






DR. H. Dahlan Hasyim, MH melihat bahwa kebijakan lokal memiliki peran yang sangat penting dalam konservasi dan restorasi hutan serta pengelolaan sumber daya air. Kebijakan yang tegas dan implementasi yang konsisten dapat memastikan keberlanjutan ekosistem. Regulasi mengenai pengendalian deforestasi, reboisasi, serta pengelolaan air yang terpadu harus terus diperkuat. Program-program insentif bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam konservasi juga perlu diperkenalkan.



Ditegaskan H. Dahlan Hasyim kembali, pemerintah dan masyarakat khususnya petani sudah semestinya terus melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung konservasi lingkungan, termasuk program penanaman pohon, kampanye pengurangan penggunaan plastik, dan kegiatan pembersihan sungai dan pantai. Dengan berkolaborasi dengan LSM Peduli lingkungan, Mereka juga mengembangkan proyek-proyek penelitian yang berfokus pada solusi lingkungan, serta melakukan advokasi untuk kebijakan lingkungan yang lebih baik, memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan efektivitas upaya konservasi ini.(Awn)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama