Kab. Tangerang, CAKRA Banten-Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Kepala Desa Kiara Payung, Mudarip, memahami betul pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desanya. Oleh karena itu, beliau tengah berupaya keras untuk mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Kecamatan Pakuhaji yang terdiri dari 13 desa dan satu kelurahan saat ini hanya memiliki satu sekolah negeri setingkat SMA, yaitu SMAN 20 Kabupaten Tangerang. Namun, masyarakat setempat cenderung memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke SMK negeri karena dianggap lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Sayangnya, keterbatasan fasilitas pendidikan ini memaksa banyak siswa harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk bisa bersekolah di SMK negeri yang tersedia, yang tentunya menambah beban biaya dan menyulitkan pengawasan aktivitas siswa setelah pulang sekolah.
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Kepala Desa Kiara Payung, Mudarip, telah melakukan berbagai lobi dan kolaborasi dengan sejumlah pihak. Salah satu langkah konkretnya adalah bernegosiasi dengan seorang pemilik tanah seluas 7000 meter persegi untuk bisa dibeli dan diajukan kepada pemerintah sebagai lokasi pendirian SMK Negeri. Langkah ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Desa Kiara Payung dan sekitarnya.
KH. Ridwan Kamil, seorang tokoh masyarakat Kecamatan Pakuhaji, juga menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan SMK Negeri di wilayah ini. Menurutnya, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin padat, terutama di Desa Kiara Payung yang merupakan desa terpadat di Kecamatan Pakuhaji, kebutuhan akan sekolah jenjang SLTA sangat mendesak. Saat ini, penerimaan murid baru (PPDB) di SMAN 20 seringkali menimbulkan keributan akibat terbatasnya kuota, sehingga banyak anak-anak yang terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Baik KH. Ridwan Kamil maupun Kepala Desa Kiara Payung, Mudarip, sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Banten. Mereka berharap agar pemerintah dapat membantu memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Kecamatan Pakuhaji dengan mendirikan SMK Negeri di Desa Kiara Payung. Hal ini tidak hanya akan memudahkan akses pendidikan yang terjangkau, tetapi juga akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sangat penting untuk membangun SDM yang berkualitas. Upaya Kepala Desa Kiara Payung, Mudarip, dalam mendirikan SMK Negeri adalah langkah strategis yang perlu didukung penuh oleh berbagai pihak. Dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai, generasi muda akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan potensi mereka, sehingga dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan wilayah dan bangsa. Oleh karena itu, peran serta pemerintah dan masyarakat sangatlah krusial dalam mewujudkan cita-cita ini.
Kepala Desa Kiara Payung yang genap berusia 45 tahun, Mudarip, tengah berjuang keras untuk memenuhi tuntutan warganya agar dapat berdiri sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di desanya. Tuntutan ini bukanlah hal baru bagi Mudarip, yang dulu sewaktu remaja sering kali mengajukan permintaan serupa kepada kepala desa dan pemerintah kecamatan Pakuhaji.
"Sewaktu saya masih remaja, saya dan rekan-rekan sering mengajukan tuntutan kepada kepala desa dan pemerintah kecamatan Pakuhaji untuk mendirikan SMK di desa kami," kenang Mudarip. "Banyak lulusan SMP yang kesulitan untuk mengakses sekolah SMK negeri karena jarak yang sangat jauh. Mereka harus bersekolah ke Sepatan, Kecamatan Mauk, atau pilihan lain di Kecamatan Teluknaga dan wilayah lainnya."
Jarak yang jauh ini menjadi hambatan besar bagi para siswa SMP di Desa Kiara Payung untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang tidak memiliki sarana transportasi memadai. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan rendahnya angka melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK dan berpotensi menurunkan kualitas sumber daya manusia di desa tersebut.
Kini, saat Mudarip, Kades Kiara Payung beranak dua, Raka Dharma Erlangga dan Riva Yeni Chayani terseb ut menjabat sebagai kepala desa, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk merealisasikan impian masa remajanya dan tuntutan warganya. "Saya sangat merasa bersalah apabila tuntutan tersebut tidak segera mendapat realisasi," tegasnya. "Ini adalah amanat yang harus saya jalankan demi masa depan anak-anak di desa kami."
Mudarip telah mengambil berbagai langkah konkret untuk mewujudkan pendirian SMK Negeri di Kiara Payung. Dia aktif berdiskusi dengan pemerintah daerah, mengajukan proposal resmi, dan berupaya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait. Tidak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung inisiatif ini.
"Kita semua harus bekerja sama. Dukungan dari masyarakat sangat penting. Ini adalah perjuangan bersama untuk masa depan anak-anak kita," tambahnya.
Meskipun perjalanan ini tidak mudah, Mudarip optimis bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari seluruh pihak, SMK Negeri di Desa Kiara Payung dapat segera terwujud. "Saya percaya, dengan niat yang tulus dan usaha yang konsisten, impian ini akan menjadi kenyataan. Saya ingin anak-anak di desa ini memiliki kesempatan yang lebih baik dalam pendidikan dan masa depan mereka," pungkas Kades Kiara Payung yang memiliki hoby bermain catur tersebut.
Perjuangan Mudarip adalah cerminan dari komitmen seorang pemimpin desa yang tidak hanya memikirkan pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan warganya. Dengan semangat dan dedikasi, harapan akan berdirinya SMK Negeri di Desa Kiara Payung semakin dekat untuk diwujudkan.(Awn)
Posting Komentar