Cinta Seorang Remaja kepada Ibunya: Kisah Daniel Nicolas Siregar, Siswa SMPN 4 Tigaraksa

Daniel Nicolas Siregar, siswa kelas 9 di SMPN 4 Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.




Kab. Tangerang, CAKRA Banten,- Cinta sering kali dikatakan mampu membutakan seseorang. Bukan hanya cinta kepada seseorang yang diidamkan, kecintyaan pada pangkat, harta, atau kedudukan, tetapi juga cinta seorang anak kepada ibunya. Kali ini, dalam ulasan Tabloid CAKRA Banten, kita akan menyoroti cinta yang begitu dalam dari seorang remaja kepada ibunya. Kisah ini adalah tentang Daniel Nicolas Siregar, seorang siswa kelas 9 di SMPN 4 Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.



Daniel Nicolas Siregar adalah anak dari Barita Hotma Parulian Siregar dan Mari Helen Aritonang, seorang wanita paruh baya berusia 55 tahun asal Sidikalang, Sumatera Utara. Ayahnya dulu bekerja sebagai penambal ban di depan Gedung Golkar Tigaraksa, namun setelah berhenti dari pekerjaannya, ia mencoba peruntungan sebagai buruh di salah satu perusahaan di bilangan Curug. Sayangnya, kondisi ekonomi keluarga semakin terpuruk setelah ibunda Daniel terkena serangan stroke ketiga kalinya. Untuk bertahan hidup, mereka harus mengontrak rumah milik Pak Apin di Desa Matagara dengan biaya Rp 600 ribu per bulan, ditambah Rp 400 ribu untuk listrik.



Melihat penderitaan dan kesulitan yang dihadapi keluarganya, terutama kondisi sang ibu yang sakit, Daniel Nicolas Siregar tidak tinggal diam. Sejak kecil, Daniel sudah terbiasa hidup dalam kekurangan. Namun, hal ini tidak membuatnya patah semangat. Dengan tekad kuat, ia membantu keluarganya dengan cara bekerja di luar jam sekolah. Daniel menjual siomai, kopi keliling, dan menjadi petugas parkir di bilangan alun-alun Pemda Tigaraksa. Semua penghasilan dari kerja kerasnya ia serahkan kepada ibunya.


Tim Redaksi CAKRA Banten bersama kedua orang tua Daniel Nicolas Siregar, Siswa SMPN 4 Tigaraksa.



Pada malam Minggu, 8 Juni 2024, sekitar pukul 19:30 WIB, Daniel menumpang seorang pengendara motor di depan RSUD Balaraja. Kepada pengendara tersebut, Daniel menceritakan lelahnya setelah seharian mengamen dengan hasil yang belum mencukupi. Mendengar kisahnya, pengendara tersebut berjanji untuk membantu Daniel memenuhi target uang yang ia butuhkan agar bisa segera pulang dan menemani ibunya yang sakit. Kisah ini kemudian sampai ke telinga tim redaksi Tabloid Pendidikan CAKRA Banten, yang kemudian melakukan penelusuran lebih lanjut.



Pada Selasa, 11 Juni 2024, tim redaksi CAKRA Banten melakukan klarifikasi dan koordinasi dengan pihak SMPN 4 Tigaraksa. Muhammad Nursan, SE, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, membenarkan bahwa Daniel Nicolas Siregar adalah siswa kelas 9-D di sekolah tersebut. Nursan menjelaskan bahwa Daniel diterima di SMPN 4 Tigaraksa karena semangatnya yang tinggi meskipun berasal dari desa yang jauh dan keterbatasan fasilitas.



Ida Rumida, M.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mengapresiasi semangat dan prestasi Daniel di sekolah. Meskipun sering terlambat dan kelelahan, Daniel tetap menunjukkan dedikasinya terhadap pendidikan. Tiara Izzati, S.Kom.I, Guru Bimbingan Konseling di sekolah tersebut, juga menambahkan bahwa Daniel adalah siswa yang unggul dalam mata pelajaran matematika meskipun sering ketiduran di kelas karena begadang membantu keluarganya.



Ayah Daniel, Barita Hotma Parulian Siregar, mengakui bahwa Daniel adalah anak yang berbakti dan tidak suka meminta-minta. Sebaliknya, Daniel sering memberikan hasil kerja kerasnya kepada ibunya. Barita berharap agar Daniel bisa melanjutkan pendidikan ke SMKN 8 Jambe dengan harapan mendapat bantuan pendidikan dari pemerintah.



Kisah Daniel Nicolas Siregar adalah cerminan betapa dalamnya cinta seorang anak kepada ibunya. Cinta itu memotivasi Daniel untuk bekerja keras demi membantu keluarganya, meskipun usianya masih sangat muda. Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita semua untuk selalu menghargai dan mencintai orang tua kita dengan sepenuh hati. Tim redaksi Tabloid CAKRA Banten berkomitmen untuk terus memberikan perhatian dan dukungan kepada Daniel dan keluarganya, serta mengajak pihak terkait untuk membantu meringankan beban yang mereka hadapi.(Awn/Kdr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama