Kades Nurlaelah, Pentingnya Penyelenggaraan Pendidikan di Desa




Tim redaksi Tabloid Pendidikan CAKRA Banten, Heri Irawan dan Abdul Kodir, berkesempatan untuk berbincang dengan Kepala Desa Jeungjing, Nurlaelah, di Balaidesa Jengjing pada Selasa, 11 Juni 2024 lalu. Pertemuan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai berbagai aspek terkait penyelenggaraan pendidikan di desa tersebut. 



Pendidikan merupakan salah satu aspek vital dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa. Dalam artikel ini, kita akan mendalami pentingnya penyelenggaraan pendidikan di Desa Jengjing, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, melalui wawancara dengan Kepala Desa Jengjing, Nurlaelah. Melalui wawancara ini, kita akan mendapatkan wawasan tentang upaya dan tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan mutu pendidikan serta langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah desa untuk mencapai tujuan tersebut.



Sebagai kepala desa, Nurlaelah menekankan bahwa upaya paling utama dalam memajukan masyarakat desa adalah dengan meningkatkan sumber daya manusianya. "Pendidikan merupakan kewajiban pokok yang mesti diselenggarakan karena dari pendidikanlah watak dan karakter masyarakat dibentuk," ujarnya. Beliau menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan kepribadian masyarakat.



Saat ini, Desa Jengjing menghadapi tantangan besar dalam hal pendidikan, terutama pada tingkat SMP dan SMA. "Di Desa Jengjing, untuk lebih sempurnanya dalam kebutuhan infrastruktur pendidikan, masih membutuhkan Sekolah SMP Negeri," kata Nurlaelah. Saat ini, siswa lulusan dari enam sekolah dasar, tiga sekolah negeri dan lulusan tiga SD swasta di desa tersebut, para siswa harus melanjutkan pendidikan mereka ke luar desa, seperti ke SMPN 3 di Desa Munjul Kecamatan Solear atau ke SMPN 1 Cisoka.



Nurlaelah mengungkapkan bahwa masyarakat sering mengajukan usulan pembangunan sekolah SMP dan SMA Negeri dalam musyawarah desa maupun musrenbang di Kecamatan Cisoka. "Kami sudah dua kali mengajukan proposal, namun tindak lanjut dari upaya tersebut belum mendapatkan hasil," tambahnya. Meski demikian, lahan untuk pembangunan sekolah sudah tersedia dan siap difungsikan.



Menurut Nurlaelah, memiliki sekolah di wilayah sendiri memberikan banyak manfaat. "Bila sekolah tersebut ada di wilayahnya sendiri akan lebih mudah melakukan kerjasama dan mengintervensi, yang disesuaikan dengan visi-misi pembangunan SDM di desa kami," jelasnya. Selain itu, biaya pendidikan akan lebih rendah karena jarak yang lebih dekat.



Pentingnya Pendidikan Agama dan PPKn


Dalam wawancara, Nurlaelah juga menyoroti pentingnya pendidikan agama dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). "Pendidikan agama harus menjadi perhatian utama agar karakter agama menjadi ruh pendidikan," tegasnya. Pengalaman pribadinya saat sekolah di Jakarta Utara menunjukkan bahwa pendidikan agama yang baik dapat membentuk karakter anak-anak dengan kuat.



Nurlaelah berharap agar anak-anak di Desa Jengjing dapat mendapatkan akses ke sekolah negeri yang memiliki program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan program pemerintah lainnya. "Kami berharap anak-anak Jengjing bisa mendapat akses ke sekolah negeri yang memiliki fasilitas dan program pemerintah, karena hal ini akan sangat membantu mereka dalam mendapatkan pendidikan yang layak," tuturnya.



Dengan jumlah penduduk sebanyak 14.000 jiwa yang terdiri dari 3.500 kepala keluarga, kebutuhan akan pendidikan yang memadai di Desa Jengjing menjadi semakin mendesak. Kepala Desa Nurlaelah berkomitmen untuk terus berjuang demi terwujudnya fasilitas pendidikan yang lengkap di desanya.



Wawncara dengan Kades Jeungjing tersebut tidak hanya menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan di desa, tetapi juga harapan dan upaya nyata yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pendidikan yang baik, Desa Jengjing berharap dapat membentuk generasi yang lebih berkualitas dan berkarakter kuat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama