cakrabanten.co.id, Tangerang,- Himpunan Mitra Pengusaha (HMP) Provinsi Banten Gelar kegiatan Kopdar sekaligus penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada Pengurus HMP Tangerang Selatan, di Lengkong Gudang Timur (Leguti), Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (01/06/24).
Dalam kegiatan tersebut penyerahan Surat Keputusan (SK) diberikan langsung oleh Ketua HMP Banten Dr. H. Muhamad Nas kepada Ketua HMP Tangerang Selatan, Ust. Davit Anas Malik dan didampingi pengurus lainnya.
Ketua HMP Banten, Muhamad Nas dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada pengurus baru HMP Tangerang Selatan sekaligus memberikan apresiasi atas kekompakannya sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan sukses. Dan dengan demikian kita sudah bisa bergerak bersama melanjutkan program program dikedepannya.
Anas juga menjelaskan, ada dua hal pokok penting program kerja kedepan. Yaitu ;
Pertama : Pertanian itu tidak hanya di sawah, tapi pertanian itu adalah sebuah rangkaian dari penanaman budidaya sampai pemasaran. Jadi dibutuhkan adanya kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah yang mana ada jiwa nasionalisme.
Kedua : Masih banyaknya lahan tidur menciptakan suasana yang tidak produktif. Adanya impor beras, gula, dan lainnya adalah wujud masih alergi nya kaum muda pada sektor pertanian.
"Melalui HMP ini, kita akan majukan UMKM baik kecil maupun besar, dari Sektor Pertanian, Pariwisata, dan Industri UMKM kita majukan sehingga memiliki dampak peningkatan bisnis untuk masyarakat Banten," terangnya.
Selanjutnya, masih Muhamad Nas, "kita akan mengambil langkah untuk bertemu dengan pihak Perhutani kemudian dengan birokrat wilayah dan selanjutnya kita akan mempersiapkan SDM dan perhatian Finance yang didapatkan dari pemerintah" tambahnya.
Ditempat yang sama, Presiden Smart Farm Haji Ryadno, SE juga menyampaikan tentang masih kurangnya minat Sumber Daya Manusia (SDM) anak muda saat ini terhadap pertanian. Karena orang tua yang memiliki profesi sebagai petani itu tidak mewariskan pada anaknya, bahkan berpesan jangan jadi petani seperti bapak. Meadset semacam itu lah yang dibangun oleh orang tua sendiri, sehingga si anak tidak tertarik pada profesi petani yang terkesan terbelakang.
Padahal hasil dari pertanian itu bisa menghasilkan banyak hal seperti perdagangan. Ambil contoh, misalnya datang ke Indomaret, Alfamart ada kacang, kopi, teh, keripik singkong, itu kan semua hasil pertanian.
Kita harus pahami kalau pertanian itu dari hulu sampai hilir. "Indonesia adalah negara agraris, maka harus dikembangkan industrilisasi pertaniannya. Dan Pola pikir masyarakat harus diubah dan dibangun dari atas sampai ke bawah. kalau pertanian itu adalah sebuah bagian terpenting dan pertanian itu adalah suatu ibadah yang sangat mulia bahkan bisa jadi amal jariyah" jelasnya.
Masih ditempat yang sama, Bunda Arum selaku Praktisi UMKM menjelaskan, saat ini UMKM sedang dalam trend yang positif. Jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya, Sehingga dalam jangka panjang akan berefek baik bagi perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5%. Bukti suatu potensi peluang bisnis HMP dalam meluaskan jaringan pemasaran, sebagai tugas bersama.
"Jadi nantinya sektor pertanian khususnya ketahanan pangan kembali menjadi andalan perekonomian. Sehingga Indonesia, mampu berswasembada pangan, sebagai salah satu ciri negara agraris," pungkasnya. (Nbl)
Posting Komentar