Robby Dio Albar, Pengusaha Muda Hewan Qurban
Kab. Tangerang, CAKRA Banten-Berwirausaha domba tidak hanya mulia karena disunnahkan oleh Rasulullah SAW, tetapi juga menawarkan peluang sukses yang sangat menjanjikan. Domba memiliki pasar yang luas, baik untuk kebutuhan daging, susu, maupun produk turunan lainnya seperti wol. Dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar di sektor peternakan, pemuda menjadi kelompok paling potensial untuk menekuni usaha ini. Keuletan, kreativitas, dan semangat inovasi pemuda dapat membawa industri peternakan domba ke arah yang lebih modern dan produktif, sehingga tidak hanya memberikan keuntungan finansial tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Robby Dio Albar, pemuda berusia 26 tahun yang tinggal di Blok C3/26, Perumahan Taman Kirana Surya, telah menekuni bisnis penyediaan hewan qurban dengan penuh dedikasi, terutama domba. Dengan semangat dan keikhlasan, Robby menunjukkan bahwa berwirausaha dalam bidang peternakan adalah pekerjaan mulia yang diwariskan oleh Rasulullah SAW. Baginya, beternak bukan sekadar menjalankan bisnis, tetapi juga menjalankan sunnah dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
Kepada juru warta Cakra Banten, Robby menjelaskan "berwirausaha dan beternak adalah pekerjaan mulia yang dicontohkan langsung oleh Baginda Rasulullah SAW. Maka dari itu, pasti baik manfaatnya. Karenanya, saya dengan senang hati membantu orang tua saya beternak domba, ayam, dan bebek," ujarnya penuh semangat.
Robby bercerita bahwa pada masa penyediaan hewan qurban tahun 2023 lalu, lapak yang ia dan orang tuanya kelola berhasil menjual habis 30 ekor domba. Saat ini, mereka membuka lapak di kawasan Perumahan Guru, dekat Gerbang Perum Kota Batara, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear. Di lapak ini, mereka memasarkan 20 ekor domba dengan harga bervariasi antara 3 juta hingga 7 juta rupiah. Setelah 10 hari beroperasi, sudah terjual sebanyak tiga ekor domba.
Melihat kenyataan bahwa pedagang hewan qurban mayoritas dilakukan oleh kaum kolonial alias orang tua-tua, Robby mengajak generasi muda untuk terjun ke sektor peternakan. Ia percaya bahwa dengan pengembangan dan pemanfaatan teknologi, anak muda bisa memajukan perekonomian masyarakat. "Keterlibatan anak muda dalam peternakan masih sangat jarang. Padahal, Rasulullah SAW sudah mencontohkan sejak masa kecil beliau hingga dewasa, beternak adalah salah satu usaha yang dijalankannya selain berdagang," jelas Robby.
Ke depan, Robby bercita-cita untuk lebih menekuni usaha dombanya tidak hanya saat momentum persiapan hari raya Idul Adha. Ia ingin mengembangkan usaha pengolahan daging domba, baik usaha kuliner berbahan pokok daging domba maupun olahan daging domba lainnya.
Salah satu rekan Robby yang sering menemani di lapak, Michelle Alaika Sentana, 22 tahun, juga tertarik dengan usaha ini. Michelle, putri dari Harto yang tinggal di Taman Kirana Blok C8/9, merupakan alumni SMKN 9. "Awalnya saya iseng mampir di lapak mas Robby, tetapi setelah melihat kambing-kambing tersebut kelihatannya memiliki sikap baik, seperti mengucapkan terima kasih setelah diberi makan dan minum. Tiba-tiba saya tertarik juga untuk usaha kambing," ungkap Michelle sambil memberikan makan rumput pada sejumlah domba yang dipajang di lapak mereka.
Michelle, seorang gadis berdarah Tionghoa yang beradik kembar Windu dan Wisnu, melihat peluang berwirausaha kambing di Tangerang sangat menjanjikan. "Selain masih banyak rumput hijau di lahan tidur sebagai bahan baku pakan ternak, dengan letak geografis kota industri dan perumahan padat penduduk, peluang pasar sangat potensial," ujar kakak dari Wisnu dan Windu, siswa kelas 9 di SMPN 4 Solear.
Dengan semangat muda dan visi yang jelas, Robby dan Michelle menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam memajukan sektor peternakan dan ekonomi masyarakat. Usaha mereka tidak hanya membawa berkah bagi diri sendiri tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Semoga inspirasi dari Robby dan Michelle dapat mendorong lebih banyak anak muda untuk terjun ke dunia peternakan dan wirausaha.(Awn)
Posting Komentar