Dok.Cakra Banten
Ditulis Oleh : MANSUR. SE
(Guru SMKN 9 Kab. Tangerang)
“Tidak ada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri”.
Dunia pendidikan memang harus berubah, terus berubah sesuai tuntutan zaman yang tak mau menunggu. Lompatan teknologi begitu cepat secepat kilat yang tak terhindarkan bahkan oleh semut yang selama ini tak faham akan geliat kehidupan disekelilingnya.
Pada tahun pelajaran 2015/2016 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014, telah mengeluarkan kebijakan tentang implementasi Kurikulum 2013, dengan memberlakukan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Kebijakan tersebut ditindak-lanjuti dengan Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Perubahan kurikulum sebenarnya merupkan hal yang biasa, jika dikaitan dengan pola pikir yang sangat pragmatis, bawha perubahan kurikulum ini sering dibuat joke atau anekdot yang sering kita dengar baik dari kawan sendiri atau dari celoteh atau kelekar pejabat tentang makna perubahan itu sendiri. Misalnya ada istilah “ganti rezim ganti kebijakan (kurikulum)” kata-kata ini lumrah dan sering kita dengar, mereka dengan renyahnya mengucapkan tanpa arti dan makna dari kelekaran tersebut. Bukankah seharusnya yang perlu dikedepankan adalah pertanyaan kenapa itu bisa berubah ?
Padahal, jika kita runut dari geliatnya kehidupan apapun dimuka bumi ini, sudah menjadi sunahNya bahwa segala sesatu itu memang ditakdirkan mengalami perberubahan. Akan tetapi ada sunah yang sering kita ingkari bahwa Tuhan menciptakan alam ini dengan pasangannya masing-masing agar menjadi indah dan bisa ditafakuri sebagai bagian dari mempertebal rasa keimanan kita kepadanya.
Perubahan itu keniscayan, bahkan pada hal yang sepele saja, misalkan bisa kita ambil contoh pada yang paling sederhana, bahwa kita sudah tahu alam ini ada masanya, seperti pagi, siang, sore, malam, subuh dan pagi lagi. Terus berubahnya alam menunjukan kepada kita bahwa setiap perubahan tidak harus diapriori berlebihan apalagi seolah-olah alergi dengan perubahan itu. Bukankah perubahan itu pantas dan sudah dipantaskan oleh Tuhan untuk kita ?
Perubahan itu kewajiban !
Lalu apakah perubahan itu kewajiban atau bukan ? Jika kita bahas dalam perspektif ilmu pengetahuan yang menjunjung tinggi idealisme sebagai bagian dari pijakan cara berfikir yang ilmiah dan kritis, maka perubahan adalah sebuah keharusan mengikuti transporamsi dan perubahan dunia yang berkembang begitu pesat,karena perubahan merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh semua komponen.
Salah satu sunatullah bahwa perubahan keniscayan adalah tumbuh kembangnya seorang anak. Tumbuh kembang anak menurut hukumnya adalah dari bayi, tumbuh enjadi anak balita, anak remaja, dewasa, tua dan manula. Hal itu membuka mata hati tentang sebuah perubahan yang berevolusi sesuai sunatullah.
Perubahan Kurikulum Sekolah
Laju perkembangan dunia dari berbagai sisi yang begitu cepat, adalah sebuah kewajiban bagi pemangku kebijakan, Pemerintah dari berbagai tingkatan, menteri pendidikan dan dinas pendidikan sebagai sebuah motor penggerak dunia pendidikan harus terus melakukan revolusi yang dahsyat, menyesuaikan akan tuntutan zaman perlunya adapatasi yang komprehensif tentang perubahan kurikulum yang sudah menjadi sebuah kewajiban yang tak terbantahkan. Perubahan kuikulum hukumnya wajib, jika kita tidak ingin bangsa ini tergilas zaman, sudah tidak relevan lagi bahasan dan metode terdahulu diaplikasikan kedalam kehidupan nyata sekarang. Dunia sekarang berubah begitu cepat bukan lagi hitungan tahun atau bulan tapi sudah hitungan hari, jam bahkan menit.
Karena itulah, para pemangku kebijakan sebagai user dan para guru sebagai aplikator implementasi kurikulum tersubut, sudah saatnya kita menyambut era baru, kurikulum baru dengan sejuta inovasi yang harus terus dikembangkan untuk menjawab tantangan zaman. Sudah saatnya kita berperan dalam segala daya dan upaya untuk menghasilkan model pembelajaran yang berkualitas, yang pada intinya sanggup menghasilakn output para lulusan yang sesuai tuntutan zaman.
Wallahibisawab.
Editor : Redaksi Cakra Banten
Posting Komentar