Catatan Kecil dari Books Fair ; “TERNYATA MASIH ADA ….!”

Gita dan artis bedah rumah



cakrabanten.co.id, Kabupaten Tangerang,- Kadang ada semacam pemikiran, apakah masih ada masyarakat terutama pelajar yang tertarik pada buku – di tengah mewabahnya social media dan berbagai tayangan video film. Tingal sentuh, gosok jempol kita bisa nonton apa saja dari yang serius hingga hiburan ringan. Menikmati semua yang tersaji dalam genggaman tangan sambil minum kopi, bahkan sambil rebahan. 



Begitu juga kalau mau cari informasi hingga keterampilan praktis, tinggal konek internet. BERES. Ngapain repot-repot cari buku, atau buka buku apalagi pergi ke toko atau perpustakaan. “Capee deeeh …….!” Istilah anak sekarang. 



Ihah Parihah, S.Pd M.Pd salah satu 
pengurus Komunitas Pelita



Ternyata pemikiran itu, setidaknya terbantahkan. Meskipun mungkin tidak semuanya benar. Ya, saat mengunjungi Books Fair yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip. Berkolaborasi beberapa pihak terkait, penerbit, Citra Mall dan komunitas. Salah satunya Komunitas PELITA (Penggerak Literasi Kabupaten Tangerang), diberikan kepercayaan untuk mengadakan lomba Menulis Catatan Harian. Pelita memainkan peran yang signifikan dalam mempromosikan budaya literasi di kalangan pelajar. Dengan Kehadiran Pelita menjadi lebih berwarna dan bermakna. Menurut Ihah Parihah, S.Pd MP.d salah satu pentolan Pelita memberikan informasi; terdapat partisipasi aktif dari 14 peserta yang berasal dari jenjang SMP dan SMA. Mereka tidak hanya hadir sebagai pengunjung, tetapi juga berperan sebagai peserta lomba menulis di sekolah. Catatan harian yang mereka buat selama acara tersebut memberikan gambaran yang komprehensif tentang pengalaman mereka, mulai dari interaksi dengan buku-buku yang dipamerkan hingga refleksi atas berbagai kegiatan literasi yang diadakan.






“Diharapkan ada refleksi mendalam tentang dampak Book Fair terhadap pemahaman mereka tentang pentingnya literasi, kesan-kesan tentang buku-buku yang mereka temui, serta potret kegiatan literasi yang dihadiri atau diikuti selama acara berlangsung. Dengan demikian, catatan harian ini tidak hanya menjadi dokumentasi pribadi bagi para peserta, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi pembaca lainnya untuk lebih aktif dalam dunia literasi”, tutur Ihah kepada Cakra Banten.






Disain event creative  Dinas Perpusda & Arsip, memberikan ruang dan kesempatan bagi masyarakat yang terwakili dan diwakili berbagai komunitas untuk mengeksplor “birahi literasinya” dalam aneka kegiatan. Merupakan poin penting, agar model mempertahankan budaya literasi – terutama dalam mempertahankan buku cetak sebagai salah satu budaya yang tidak boleh hilang dari peradaban digital. 






Sempat diskusi tipis-tipis dengan salah seorang pustakawan Gita G.F.Thaharah,S.Sos,M.Si.  Beliau sangat mengapresiasi kegiatan Books Fair. Beliau berharap kegiatan semacam inilebih mendekatkan buku khususnya kepada anak-anak. Kemudian selanjutnya bisa melaksanakan bazar buku lebih beragam.


(Edi Kusmaya, Pemred Cakra Banten)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama