LAWAN RASA TAKUT

Siswi SMK PGRI 31 Legok Kls X, Salah satu karya peserta Lomba Bertutur, Books Fair



cakrabanten.co.id,- Namaku Calya Ashadewi, Aku siswi di SMK PGRI 31 Legok yang saat ini sedang duduk di bangku kelas X (10). Salah satu hobby,  menulis. Karakterv,  pantang menyerah namun pemalas heee …. Selain pemalas juga memiliki penakut. Takut sama  hantu dan serangga, eit ada lagi takut berbicara atau tampil di depan banyaknya orang. Karenanya  selalu berusaha mencoba untuk berani berbicara atau tampil di depan banyak orang.



Ceritanya hari  Kamis di Sekolah pada saat itu, terpilih menjadi petugas upacara untuk hari Senin,  terpilih menjadi pemimpin upacara. Terdengar biasa saja bukan? Tetapi belum tentu semua orang bisa melakukannya, termasuk diriku. 



Awalnya menolak, dengan alasan “aku ga bisa, takut salah, takut lupa” padahal aku tau bahwa salah dan lupa adalah hal wajar yang sering terjadi pada manusia. Teman-teman tak menyerah untuk terus mendorongku agar mau menjadi pemimpin upacara, namun aku terus menerus menolak, hingga salah satu temanku berkata “bagaimana dirimu bisa maju jika kamu dengan hal yang bisa disebut sepele ini saja masih takut?” Hmmm ada benarnya juga kata temanku ini, bagimana aku bisa maju jika aku tidak mencoba atau belajar hal baru? Apalagi ini terbilang hal yang cukup mudah? Pada akhirnya aku meng-iyakan mereka semua.



Tidak hanya sampai disitu. Aku pikir dengan mendengarkan perkataan teman ku tadi membuat diriku tenang dan merasa mampu untuk melakukannya, ternyata tidak. Banyak sekali pikiran-pikiran negatif yang berlalu lalang di otakku. “Bagaiman jika aku jatuh di tengah lapangan?” “Bagaimana jika aku salah mengucapkan kata?” “Bagaimana jika suaraku tiba-tiba hilang?” itu semua terlintas di otak. “Apakah itu salah satu masalah karena aku terlalu menjadikan tugas tersebut sebuah beban?” Tanyaku kepada diriku sendiri. Ternyata benar, aku terlalu menjadikan sebuah tugas tersebut beban, seharusnya aku hanya perlu rileks, tidak perlu terlalu dipikirkan dan aku hanya perlu berlatih dengan benar agar sebuah pikiran buruk itu tidak terjadi.



Setelah pulang Sekolah, kelasku memutuskan untuk latihan upacara di tengah matahari yang sangat terik. Mencoba untuk tidak terlalu memikirkan hal negatif yang dari tadi terlintas di otak. Saat sedang latihan, kami semua tidak  terlalu dibawa serius, enjoy. Sudah dua kali kami latihan, dan ada saja yang kami tertawakan. Dari anggota paduan suara yang bernyanyi hanya dengan teriak-teriak, dari pasukan pengibar bendera pasti ada saja yang tertinggal barisannya. Sebenarnya tidak begitu lucu, tapi entah kenapa mereka semua tertawa begitu lepas dan sangat puas. Aku awalnya juga tertawa, tetapi tawaku terhenti karena pikiran negatifku, lagi. 



Saat latihan dengan serius, jantungku berdegup sangat kencang dan keringat dingin, sampai diriku berkata “Baru latihan saja sudah keringat dingin, bagaimana nanti saat harinya tiba?” namun tak menyerah, terus mencoba untung tenang dan rileks. Sampai akhirnya dapat giliran  menyiapkan seluruh pasukan. Ambil nafas dan mencoba untuk bersuara. Belum selesai mengucapkan kata “Siap grak” suara hilang menjadi suara tawa. Tak sengaja melihat wajah konyol temanku sehingga aku tidak fokus dan terus tertawa, mencoba untuk kembali fokus tetapi tidak bisa. Fokus terkalahkan oleh tawaku. Setelah itu teman-temanku memutuskan untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan untuk latihan lagi. Mencoba kembali fokus dan meneruskan latihan sampai selesai. Setelah selesai latihan kami beristirahat sebentar sebelum pulang. Pulang menggunakan transportasi angkot. 



Aku tinggal disebuah perumahan dan rumahk terletak di belakang. Jadi sesampainya di depan perumahan  harus berjalan kaki lagi untuk sampai ke rumah. Saat sampai di rumah bercerita ke Bunda bahwa aku dipilih menjadi pemimpin upacara, dan juga bilang bahwa sedikit takut dan tidak siap untuk tugas itu. Karena sama sekali tidak ada pengalaman menjadi seorang pemimpin ataupun berdiri dihadapan banyak orang. 



Saat itu juga bunda bilang “Tidak ada salahnya mencoba untuk pertama kalinya, jangan takut. Ini akan menjadi pengalaman pertama dimasa sekolahmu”.  Mendengar apa yang diucap oleh Bunda akhirnya tersadar. Mulai saat itu mencoba belajar untuk mengontrol rasa takut dalam diri.



Setelah mengobrol banyak hal dengan bunda, memutuskan untuk tidur siang. Sangat lelah setelah seharian belajar di sekolah dan dilanjut dengan latihan upacara di bawah sinar matahari yang begitu cukup panas.



Bangun dari tidur melanjutkan aktivitas di rumah, tak jauh dari mencuci piring, menyapu, mengepel, dan ibadah. Hingga menjelang malam lanjut belajar untuk pelajaran hari esok. Setelah selesai aku pun lanjut tidur hingga besok pagi.



Matahari yang menyinari jendela kamar menunjukkan bahwa hari sudah pagi, dan sudah saatnya pergi ke sekolah. Bersiap-siap langsung berangkat dan tak lupa bersalaman dengan kedua orang tua. Sampai di sekolah  menuju lapangan, mengambil sapu untuk go-clean. Di Sekolah mengikuti organisasi, salah satunya OSIS. OSIS memiliki beberapa pembiasaan, yaitu go-clean, apel pagi dan apel sebelum pulang. 



Selesai go-clean dan apel,  kembali ke kelas untuk melakukan kegiatan belajar. Setelah belajar dan istirahat lalu lanjut belajar lagi, akhirnya pembelajaran hari ini selesai. Dari kelas, dengan teman-teman kembali turun ke lapangan untuk melaksanakan apel dan latihan upacara lagi. Sisa tiga hari lagi untuk kami semua latihan upacara. Saat latihan mencoba untuk fokus dan membuang pikiran negatif lalu mengisinya dengan pikiran positif. Saat itu juga ternyata bisa mengucapkan satu persatu kata dengan lantang.



Seiring berjalannya waktu, hari demi hari kami semua latihan. Hingga pada akhirnya tida pada hari itu juga. Upacara pengibaran bendera merah putih pada hari senin. Aku yang baru datang dari gerbang sekolah sedikit mulai gugup, karena ramaniya orang. Setelah menaruh barang-barang di kelas berjalan menuju lapangan. Sedikit demi sedikit langkahku ke arah lapangan dengan begitu degup jantungku semakin kencang.



Akhirnya upacara dimulai, aku yang sedang berdiri di tengah lapangan dengan perasaan yang bercampur aduk, keringat bercucuran sekujur tubuh. Mengambil nafas dalam-dalam dan menyiapkan seluruh pasukan upacara dengan suara yang lantang. Tanpa disadari aku mengucapkan dengan lantang dan benar hingga upacara selesai.



Temen-temen, tidak ada salahnya untuk mencoba hal yang baru. Jangan takut. Lawan rasa takut itu, buang pikiran negatif dan beri pikiran yang positif. Jika terus dihantui rasa takut, bagaimana kita bisa tau hal baru tersebut? Semuanya berasal dari diri sendiri.



Editor : Edi Kusmaya (Pimred Cakra Banten)

28 Komentar

  1. Komentar by : Dhevariza Ibrahim Al Fatah
    Class : 10 TKJ 1

    Ide Penulisan yang sangat menarik, sangat membanggakan sekolah SMK PGRI 31 LEGOK, semoga kedepannya semakin baik, dan bisa lebih baik lagi🔥🔥🔥🔥🔥

    BalasHapus
  2. Komentar by : Hafizh akbar khoirullah
    kelas : 10tkj1

    sangat bagus karya dari calya dan sangat memotivasi kan bagi pembacanya untuk melawan rasa takut jika belum mencobanya,dan saran dari saya lebih ditingkatkan lagi karna karya yang dibuat sudah sangat bagus🔥🔥🔥

    BalasHapus
  3. komentar by:Bhagas Nur Fadillah H.

    Class: 10 TKJ 1

    Bagus dan kreatif dan ga pantang menyerah untuk percaya diri🔥🔥💯🤫🧏‍♂️

    BalasHapus
  4. Comment by :Muhammad Rasya Munzir Ali
    Class:10 TKJ 1

    sangat bagus karya dari calya dan sangat memotivasi kan bagi pembacanya untuk melawan rasa takut jika belum mencobanya,dan saran dari saya lebih ditingkatkan lagi karna karya yang dibuat sudah sangat bagus Ayo lanjutkan hobimu dan buat orang tua mu bangga🔥🔥🔥

    BalasHapus
  5. Komentar by: Marcel Jonathan
    Kelas: 10 tkj 1

    Cerita yang menarik dan memotivasi bagi para pembaca agar tidak dihantui oleh rasa takut, terus kembangkan selalu karya mu🔥

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Komentar by : Andika Syaputra
    Kelas : 10tkj2


    Karyamu sangat lah bagussss dan keren lanjutkan lah karya ini . Belum tentu semua orang bisa berkarya seperti mu .

    BalasHapus
  8. Tetap menyalaa🔥, terapkan ilmuu padii🌾

    BalasHapus
  9. Tetap menyala abangku🔥, terapkan ilmu padi

    BalasHapus
  10. komentar by:ABDUH HAFIZI
    KELAS:10 TKJ 2

    "Jangan pernah jadikan sebuah kesalahan membuat kamu jadi terpuruk. Tapi jadikanlah kesalahan tersebut menjadi jalan untuk kamu menggapai kesuksesan."

    BalasHapus
  11. tetaplah berkarya agar tercapai impian mu🔥

    BalasHapus
  12. Ikan hiu makan tomat🔥🔥🔥

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Nama:Dustine Pieter Wijaya
    Kls:10 TKJ 2

    Bagus, membuat seseorang harus percaya diri dan harus melawan sara malu itu sendiri

    BalasHapus
  16. Komentar by:Ahmad Kautsar Syah
    Kelas:10 TKJ 2

    Tidak ada istilah gagal dalam hidup, yang ada hanya sukses dan belum berhasil. Jangan menyerah!

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama