Bimbingan Teknis Kantor Bahasa Provinsi Banten dalam rangka Revalitalisasi Bahasa Daerah




Oleh: Evi Susilowati

SDN Bitung Jaya 02



cakrabanten.co.id,- Pada tanggal 13 - 16 Mei 2004 lalu, Kantor Bahasa Provinsi Banten melaksanakan Bimbingan Teknis eknis pengajar utama jenjang sekolah dasar untuk mendukung pelaksanaan revalitalisasi bahasa daerah. Kegiatannya dilaksanakan di Hotel Le Dian, kota Serang dengan melibatkan 251 guru SD dari provinsi Banten dan DKI Jakarta. Acara dibuka pada hari Senin tanggal 13 Mei 2024 oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten

 


Pakar bahasa daerah Jawa Banten, Sunda Banten, dan Betawi memaparkan materi sesuai basicnya selama 4 hari secara bergantian yang berfokus pada 7 bidang keterampilan bahasa yang akan dilombakan pada Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi Banten dan DKI. Lomba yang akan digelar pada bulan Oktober tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi program Merdeka Belajar Episode 17: Revitalisasi Bahasa Daerah.



Revitalisasi Bahasa Daerah yang dilaksanakan di tahun ini berfokus pada tiga bahasa, yaitu Jawa Banten, Sunda Banten, dan Betawi. Tahun ini, target partisipan revitalisasi bahasa daerah tidak hanya di wilayah Provinsi Banten saja, tetapi juga mencakup para penutur Betawi di Provinsi DKI Jakarta," ujar Asep Juanda, selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten. 



Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara, menyambut baik kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah yang dilaksanakan Kantor Bahasa Provinsi Banten. Beliau juga berharap para guru utama yang diutus pemerintah daerah kabupaten/kota-nya dapat melakukan pengimbasan ke rekan sejawat dan para siswa dengan baik. 



Kegiatan tersebut berlangsung dengan semarak. Semua peserta dari guru tingkat SD sangat antusias sekali mengikutinya. Terutama bagi peserta yang berasal dari kabupaten Tangerang hal ini merupakan suatu pengalaman yang luar biasa. Kabupaten Tangerang kita ketahui memiliki kultur bahasa yang berbeda-beda sehingga peserta yang diutus terbagi kelompok yaitu terdiri dari bahasa Sunda, Jawa Banten dan Betawi.  Para peserta juga berkomitmen untuk melakukan pengimbasan ke rekan sejawat dan ke penutur muda di sekolah.



Ada yang istimewa bagi saya dalam kegiatan ini yaitu adanya moto Trigata bangun bahasa :


1. Utamakan bahasa Indonesia

2. Lestarikan bahasa daerah

3. Kuasai bahasa asing


Moto tersebut mengingatkan kita  agar mengutamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan namun kita tidak boleh melupakan  bahasa daerah  sebagai bahasa ibu kita dan  kita pun harus  bisa kuasai bahasa asing untuk menghadapi adaptasi di era globalisasi. 



Harapan saya kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah ini menjadi masukan bagi Kabupaten Tangerang  agar  budaya dan bahasa daerah yang ada di Kabupaten Tangerang  ini kedepannya dapat dijadikan mulok dalam pembelajaran di sekolah  sesuai dengan wilayah culturenya masing-masing. Semoga ada perhatian dan realisasinya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama